SCIONS OF NOVUS CHAPTER 10 – CALM BEFORE THE STORM

Scions of Novus
Penulis: Randh13th
Kembali ke pertempuran
King Vafer berteriak, “Lumatkan mereka! Serang!” Para Vafer bersorak keras, sebelum meloncat ke medan perang.
Para Ranger Accretia segera membentuk lini pertahanan di balik rekan-rekan Petarung mereka. Tri-Edge dan Gruud segera mengaktifkan mode Siege mereka dan…
“FIRE IN THE HOLE!” Keduanya segera menembakkan Cross Rocket, sehingga terjadilah ledakan-ledakan hebat. Gungnir menerjang maju dan menebas lini depan musuh dengan tombaknya.
“Thrust! (Tusuk)” serunya. Vafer Nipper terdekat langsung menjadi korban tusukan tepat di perutnya dan Accretia tersebut segera menarik tombaknya sehingga korbannya terbelah dua. Di belakang, Invictus sibuk meremukkan kepala-kepala musuhnya dengan gada. Petarung itu segera mengaktifkan Wild Rage agar kekuatannya bertambah. Seekor Vafer Barbar yang bersenjata kapak besar menyerbunya. Namun Invictus memblok serangannya dengan sebuah perisai dan segera mengirim sebuah pukulan keras yang membuat otak Vafer tersebut berserakan kemana-mana.
Di lini belakang, Tri-Edge menggunakan Siege Mode untuk menambah daya hancur Launchernya. Exvion mendukung Ranger tersebut dengan melemparkan Acid Grenade dan Acid Shower. Hal itu menurunkan pertahanan dan kemampuan perang para Vafer. Tiba-tiba Gruudx76 melemparkan Launchernya dan mengeluarkan Beam Axe, tanpa mempedulikan keselamatannya, Ranger tersebut menerjang barisan musuh. Vafer Mortar menembakinya, tetapi Dementer Accretia tersebut mengangkat senjatanya dan menebas makhluk reptile tersebut menjadi dua. Setelah itu, ia mengobrak-abrik sisanya.
Tidak mau kalah, ExvionE47 menaruh Peluncur Granatnya dan mengeluarkan Soul Returnee Bazooka yang melibas semua musuh.
-#-
Melihat amukan Gruudx76, Gungnir berkomentar,
“Tindakan yang gegabah!” Tetapi King Vafer sudah menghadapinya dengan sebilah pedang besar,
“B#$%^!” rutuk makhluk itu geram, “Kau takkan lolos begitu saja setelah membunuh sukuku! Aku akan membunuhmu dengan tanganku sendiri!”
Tanpa rasa humor ataupun takut, Gungnir membalas,
“Logikamu salah dari awal. Kau telah meremehkan kami…dan sekarang kau membuat suatu kesalahan dengan menantangku. Mungkin kematian akan mengakhiri keberadaanmu yang menyedihkan ini,”
Vafer besar itu berteriak, sebelum mengirim Blow (Pukulan) kepada komandan Accretia. Gungnir segera menangkis serangan tersebut dengan Soul Elastick. Lalu mereka saling mengitari, memperhatikan dan kemudian menyerang. King Vafer menggunakan tenaganya yang besar, namun gagal untuk mendesak cyborg tersebut. Melihat suatu kesempatan, Gungnir mengayunkan senjatanya, mengirim sebuah gelombang pukulan pada lawanya. Makhluk melata raksasa itu terkejut dan segera bertahan. Accretia tersebut mencelat dengan sebuah serangan tombak yang menusuk lawannya. Vafer itu berteriak penuh kesakitan dan kemarahan, tidak mampu mengontrol serangannya lagi. Ia menebaskan senjatanya bagaikan kesetanan.
Belum selesai dengan itu, Gungnir menarik tombaknya dan langsung menusuk leher lawannya secara vertikal. King Vafer menggelepar-gelepar dengan darah di mulutnya, sebelum akhirnya wafat…
Destroyer Accretia itu menjatuhkan tubuh korbannya di tanah dan berkata,
“Kau telah diperingatkan…jangan pernah meremehkan kekuatan Angkatan Bersenjata Kekaisaran! Sekarang kau telah membayarnya dengan nyawamu…” Beberapa jam kemudian, para Vafer telah ditumpas semuanya.
-#-
Sementara itu di tempat Pemberontak Accretia,
Zero0x masih terdiam, sementara para pemberontak tengah meretas databasenya. Prosesnya hampir mengeringkan cyborg tersebut. Nobuseri masih berada di sekitar situ, sementara Smiley tidak terlihat lagi.
CONTOH KESADARAN UNIT:
Analisa situasi…
Subject Primer: Nobuseri…
Subject Sekunder: Pemberontak yang tidak dikenal…
PERINGATAN! Database tengah diretas…
Firewall pertama…inaktif
Firewall kedua…inaktif
Firewall ketiga…9%
“Bagaimana?” tanya Nobuseri pada cyborg ilmuwan di dekatnya,
Cyborg ilmuwan itu menjawab, “Tuan, sepertinya kita menemukan kesulitan untuk memasuki database unit ini…kita butuh waktu lagi…”
“Kita tidak punya banyak waktu!” tukas Pemimpin Pemberontak, “Bagaimana si cebol itu bisa masuk ke dalam mainframenya?”
Ilmuwan pemberontak itu menjawab, “Bellato itu hanya mengutak-utik perintah dasar, bukan data penyimpan ataupun ROM/RAM. Bagaimana ia melakukannya…kita kekurangan data…”
“Aku rasa aku harus bertanya langsung kepadanya…” Nobuseri berpikir, “Hubungi Maeve! Aku mau bicara!”
-#-
Di tempat Pemberontak Bellato,
Maeve mendengarkan penjelasan Ranskye mengenai insiden sebelumnya dengan penuh perhatian. Itu jelas baginya bahwa ia menceritakan apa yang diketahuinya. Di lain pihak, Maya hanya diam membisu.
“Pada akhirnya, kalian tidak tahu apa yang terjadi…” komentar wanita pemberontak itu.
“Dan kau…apakah kau tahu?” celetuk gadis perwira itu.
Maeve menjawab, “Tidak, tetapi aku punya kecurigaan…serangan tersebut tidak bisa ditiru oleh salah satu dari tiga bangsa, hanya musuh lama kita yang bisa…” Ranskye nampak terkejut mendengarnya,
Maya berusaha menyangkal, “Tidak…itu tidak mungkin…Mereka sudah lama tiada …setelah Holymental…” Maeve hanya mengangkat kedua bahunya,
“Itulah kecurigaanku…” Sebelum ia melanjutkan, seorang bawahannya memanggil,
“Ma’af , Bu! Pemimpin Accretia Nobuseri ingin bicara denganmu. Ia juga meminta Ranger muda itu bersamamu…”
“Sudah waktunya…” keluh wanita pemberontak itu, “Pasti ia sudah mengetahui trikmu, anak muda. Apakah kau bersedia menemaniku?”
“Apakah aku punya pilihan?” tanya Ran.
-#-
Kembali ke lembah,
Gungnir menginspeksi medan pertempuran; tidak ada yang selamat dari para Vafer. Makhluk-makhluk kasar itu benar-benar kepala batu seperti yang lain, malah mengingatkannya dengan musuh abadi mereka, para Bellato dan Cora. Ia menjadi penasaran; apa yang membuat makhluk-makhluk itu berperang hingga tetes darah penghabisan.
CONTOH KESADARAN UNIT:
Analisa situasi…
Putar rekaman log pada 00.00
Pola suara ExvionE47: “Sesuatu yang disebut ‘hati’ dan ‘jiwa’ “
Selagi Sang Petarung berpikir, cyborg ilmuwan itu menyeletuk, “Masih mengingat kemarin malam?”
Gungnir menukas, “Ini omong kosong…baja kita lebih kuat daripada apa yang disebut ‘hati’ dan ‘jiwa’!”
Exvion berkata, “Bila begitu, dapatkah pemimpin menjelaskan bagaimana para Vafer bertarung? Mereka mungkin tidak begitu berbudaya seperti para Bellato dan Cora, namun mereka mirip satu dengan yang lain. Bila Pemimpin tidak percaya, cobalah bertarung melawan para Cora atau Bellato.” Setelah berkata demikian, ia meninggalkan Gungnir sendirian.
Lalu Invictus melapor, “Pemimpin, ada sesuatu yang Anda harus ketahui…Shadx13 melapor bahwa korban yang selamat telah dibawa oleh para Pemberontak. Ia juga menemukan markas mereka…” Cyborg itu berpaling dengan tenang; orang biasa mungkin terkejut atau tertegun mendengar berita besar itu. Gantinya ia bertanya,
“Dimana Shadx13 menunggu?”
“Di koordinat 78, 32, arah timur!” jawab Invictus. Gungnir mengangguk dan memerintahkan,
“Tri-Edge! Gruudx! Bersihkan jalan kita dengan Launcher!”
“Baik, Pemimpin!” Mereka langsung berubah ke Siege Mode dan menembak reruntuhan itu berseru,
“Tak ada yang bisa menghentikan Kekaisaran Accretia kecuali bencana!”
-#-
Pada malam hari,
Sembari melihat cahaya dari pemukiman para Pemberontak, Shadx13 menunggu di balik kegelapan malam. Tak lama kemudian, rekan-rekannya muncul,
“Lapor!” perintah Gungnir.
Phantom Shadow itu melapor, “Para Pemberontak menggunakan teknologi siluman; penyusupan hanya bagus untuk sebuah unit. Para tawanan ditahan oleh ras mereka masing-masing…”
“Termasuk unit yang selamat…” lanjut sang Pemimpin. Shadx13 mengangguk. Gungnir berpaling pada timnya. Kali ini Gruudx76 dan ExvionE47 diam saja. Menilai situasi ini, mereka harus menggunakan unsur kejutan. Ia memanggil Tri-Edge,
“Tri-Edge, hubungi Brutez66…kita mungkin memerlukan bantuannya…”
-#-
Di angkasa yang luas dan gelap,
Sebuah kapal penjelajah Accretia melayang dengan mulus di angkasa luar; kapal itu membawa 50 Petarung dan 30 Ranger. Mereka patuh pada perintah seorang petarung yang paling ditakuti di Kekaisaran. Cyborg berzirah merah dan putih, duduk di dek kapten. Matanya mengawasi setiap robot di sekitarnya. Para Bellato menjulukinya ‘Iblis Merah’, sementara para Cora mengejeknya sebagai “Yang Terkutuk”, tetapi para Accretia memanggilnya “Si Abadi”.
Brutez66, cyborg tipe Mercenary mengamati panel navigasi tanpa ketertarikan. Yang menariknya adalah pertempuran. Ia mencari tantangan. Kemudian cyborg lain memanggilnya,
“Pemimpin, kami mendeteksi transmisi berkode dari Novus…bolehkah aku terjemahkan untuk Anda?” Mercenary itu mengacuhkannya, tak lama kemudian cyborg yang sama kembali,
“Transmisi ini berasal dari Centurion GungnirTII. Ia meminta bantuan…untuk sebuah misi spesifik. Apakah Anda akan menolaknya, Pemimpin?” Mendadak, mata Mercenary itu menyala,
“Tidak, sambungkan aku padanya!” perintahnya. Cyborg itu patuh dan sebuah gambar Gungnir muncul pada layar monitor besar.
“Hidup Kekaisaran, Phalanx Brutez66!” seru suara dari monitor itu.
“Langsung saja, Centurion! Formalitas tidak berlaku di sini!” potong Brutez66.
Gungnir melanjutkan, “Aku membutuhkan bantuan! Tujuan kita telah diculik oleh para Pemberontak dan mereka sangat penting bagi Kekaisaran!”
Brutez mengangguk, “Aku mengerti! Bantuan apa yang dapat kutawarkan padamu?” Tak lama kemudian mereka berunding. Setelah itu , Mercenary itu memberi perintah,
“Arahkan kapal ini ke Novus! Aku punya sesuatu yang penting untuk dilakukan di sana!”
-#-
Saat yang sama,
Titania sedang bermeditasi sejenak, ketika Clytemnestra tiba-tiba mendatanginya,
“Mau apa, Tuan Putri?” tanya wanita pemberontak Cora kepada gadis di depannya,
Cly menjawab, “Aku mau kau mengajariku beberapa trikmu…” Titania sempat tertegun, tetapi ia membalas,
“Dengan senang hati, ini tidak makan waktu lama…”
CHAPTER 10 END.
Next Chapter > Read Chapter 11:
https://www.pejuangnovus.com/scions-chapter-11/
Previous Chapter > Read Chapter 9:
https://www.pejuangnovus.com/scions-chapter-9/
List of Scions of Novus Chapter:
https://www.pejuangnovus.com/scions-chapter-list