ASCENT OF ARCHONS CHAPTER 3 – THE TURNING POINT

Ascent of Archons
Penulis: Randh13th


Waktu Novus: 00:10:49

Para Cora terpaku diam, ketika melihat sebuah sosok raksasa di tengah-tengah Crag Mine. Sosok itu adalah monster bertanduk dengan kulit yang menyerupai zirah dan memiliki kedua sayap di belakang punggungnya. Kedua tanduk tersebut berpendar dengan cahaya berwarna-warni dan tanduk yang terdapat di kedua sikunya juga berpendar. Monster tersebut menggeram pelan, seraya menunjukkan taring-taring tajam yang menghiasi mulutnya.

“Demi DECEM!” celetuk Clytemnestra, “Itukah Penjaga Holystone (Holystone Keeper)?”

“Sst…” Ysmar berbisik, “Eik jangan buat ribut…”

Penthesilea menimpali, “Ysmar benar. Saat ini ia musuh kita! Tujuan kita adalah Detektor Holymental! Kita harus mendapatkannya sebelum bangsa lain…” Setelah mengamati demikian lama, Alcyone memanggil,

“Itu dia…” Semua pandangan terarah kepada Detektor Holymental. Hunter Cora itu mengangguk,

“Bagus! Sekarang kita pergi kesana…dengan diam-diam tentunya,”

-###-

Waktu Novus: 00:10:49

Peleton Crescendo sudah tiba dan mengawasi Penjaga Holystone dari jarak yang aman. Sang Komandan bertanya pada Brood,

“Letnan, apa yang kau temukan?”

Hidden Soldier itu menjawab, “Aku melihat para Coro mengendap-endap seperti tikus dari arah Timur,”

“Kalau para kaleng?” tanya Crescendo kembali.

Kali ini giliran Ranskye yang menjawab, “Mereka baru saja datang dari utara,”

Armbold bertanya, “Komandan, apa rencana kita?”

Komandan berserker itu hanya tersenyum, “Pokoknya ada deh…”

-###-

Waktu Novus: 00:10:55

Di luar, pertempuran berlangsung sengit. Divisi Baja Bellato mengalami kesulitan untuk menerobos ladang Guard Tower dan serangan para Grenadier. Banyak MAU yang rusak berat, sehingga Novem harus mengirim mereka kembali untuk diperbaiki. Ia menyalakan radionya,

“Break, di sini Novem! Divisi Baja ke-4 minta bala bantuan! Barisan para kaleng sulit ditembus,ganti! Kami minta bantuan Divisi Force, over!” panggilnya.

Dari seberang datang balasan, “Disini Veritas, break! Kami akan usahakan! Divisi Force tertahan oleh para Cora! Kami minta kalian bersabar, ganti,”

“Sabar?” teriak Mental Smith wanita itu emosi, “Sabar untuk dibantai? Kami tidak bisa menunggu, over!”

“Ya, tetapi kami tengah terdesak dari segala arah! Kolonel Novem, kami minta kesabaran Anda! Setelah itu, kami pasti akan mengirim bala bantuan…over!” Novem membanting radionya dengan jengkel, sebelum ia berpaling pada Vernitz dan Arnel,

“Prajurit, bagaimana keadaan?”

Dengan gugup, Vernitz menjawab, “Kolonel, keadaan kita genting! Kita sudah kehilangan 15 unit MAU!”

Novem bertanya lagi, “Berapa unit yang tersisa?”

“Lima belas unit, Komandan!” jawab Arnel. Wanita Bellato itu memalingkan pandangannya kea rah medan perang. Meskipun telah dibombardir, para Accretia tetap ngotot. Parahnya adalah mereka masih jauh di garis depan, sementara Novem sudah kehilangan banyak unit. Ia berkata,

“Dengar! Kita akan berupaya untuk bertahan pada detik-detik terakhir…namun bila Launcher tiba kita harus mundur secepat mungkin ke Chip , mengerti?”

“Baik, Komandan!”

-###-

Waktu Novus: 00:11:05

Kembali ke Crag Mine, dimana Legiun Pengintai masih mengendap-endap untuk mendapatkan Detektor Holymental. Tiba-tiba Shireeka berteriak,

“Awas!” Sebuah tembakan mendesing dekat mereka, sehingga semua merunduk. Saat yang sama, Penjaga Holystone berpaling ke arah bunyi tersebut. Tak lama kemudian, Penthesilea berseru,

“Siapa yang menembak kita?” Ia lalu berpaling ke arah lain dan melihat seorang Bellato yang menggenggam senjata. Ia mengenali sosok tersebut,

“Brood…awas kau!” desisnya marah. Mendadak, Clytemnestra berteriak,

“Penthesilea, awas!” Summoner itu segera mendorong Hunter wanita itu ke tanah, sebelum sebuah sapuan kuat menyambarnya. Ternyata serangan itu berasal dari Penjaga Holystone yang menyadari kehadiran mereka,

“Jadi begitu…” ujar Penthesilea, “Tujuan Brood bukanlah kita, melainkan agar Penjaga Holystone mengetahui lokasi kita!” Tak lama kemudian, monster itupun menuju arah lain dan menyerang para Accretia yang tak jauh dari mereka. Kesempatan itu segera digunakan oleh para Cora.

“Semuanya! Kita berpencar!” perintah Penthesilea, “Siapapun yang dekat detector, bertahan sampai kami datang kesana!” Sebuah raungan keras membuat mereka terpencar. Maka mereka segera memisahkan diri sebelum Penjaga Holystone menyerang mereka,

-###-

Waktu Novus: 00:11:12

Armbold menggerutu atas rencana Crescendo yang membuat Penjaga Holystone mengejar bangsa lain. Mereka hanya tinggal mengejar saja. Namun ia tidak menemui siapapun.

Tiba-tiba, “Air Splinter!” Tebasan angin yang tajam mengarah kepadanya. Shield Miller itu mengangkat perisainya dan menangkis serangan itu. Ia berteriak dengan geram,

“Siapapun kamu, keluar! Jangan jadi pengecut!”

Dari kegelapan, datang jawaban, “Oke…oke, eik keluar!” Ternyata itu adalah Ysmar. Melihat lawannya, Armbold menjadi tidak enak. Kemudian Warlock Cora itu berkata,

“Oow, rupanya Bellato toh…sepertinya kamu beda deh…”

Mencoba galak, pemuda Bellato itu berkata, “Dimana kawan-kawanmu, heh?”

Ysmar malah menyeletuk, “Wajah ente oke juga…sepertinya…eik suka sama kamu…”

“Dasar coro!” teriak yang disinggung, “Ini perang! Bukan buat berkenalan…”

Alih-alih tersinggung, Cora itu berkata, “Ah tidak perlu teriak-teriak…biarkan yang lain berperang, sementara ente dan eik dapat mengambil waktu tuk berkenalan…jangan malu-malu gitu dong…”

Wajah Armbold merah padam mendengarnya dan ia berteriak kencang, “Aku bukan pemalu! Aku ini ‘hay’! Pria sejati! Macho!”

“Oooh, ‘hay’ toh…” goda Ysmar, “Kebetulan sekali, eik suka cowok ‘hay’…”

Aduh biyung, bertemu Warlock Cora saja sudah jelek…tetapi aku ini sial sekali bertemu Warlock yang banci lagi…sebaiknya kuserang dulu dia, baru ngacir…gumam Shield Miller itu. Tanpa buang waktu, ia segera menyerang Ysmar dengan gadanya. Yang diserang menyeletuk,

“Mm, begitu dong…rupanya ente agresif juga!” Begitu gada terayun, serangan tersebut mengenai tempat kosong. Ysmar berkelit dengan lincah. Armbold terus mengejar, tetapi lagi-lagi serangannya mengenai angin.

Tidak mungkin! Aku sudah menggunakan Perfect! Seharusnya kena di batok kepalanya…tetapi ia licin seperti belut! Kalau diteruskan pasti aku…Sementara menghindari serangan, Ysmar lagi-lagi berkomentar,

“Keren deh, rupanya eik tidak salah pilih kamu…Fireball!” Sebuah bola api meluncur dan mengenai perisai Bellato tersebut. Saat itulah Armbold memilih untuk angkat kaki dari situ. Ketika melihat lawannya lari, Warlock Cora itu berkata,

“Mau kabur dari eik? Tak semudah itu yaa…Entangle!” Dari bawah tanah, muncul jaring-jaring energy yang segera menjerat Armbold dengan erat sehingga ia terjatuh ke tanah.

“ASEEEEEMMMM! Kena beginian lagi!” teriak Bellato itu dengan frustrasi. Dengan tenang, Ysmar melangkah menuju mangsanya dan memandangnya dengan senang,

“Sekarang ente diam di situ…dan kita akan saling berkenalan…” Ia menunduk dan mendekati Armbold, yang menggigil…

-###-

Waktu Novus: 00:11:15

Di lain tempat, Clytemnestra sedang menuju sasaran. Ia was-was dan harus berhati-hati. Tidak hanya Penjaga Holystone, para Bellato, Accretia maupun Lazhuwardian yang berada di sekitar sini mengincarnya. Walau demikian, pandangan gadis tersebut tertuju pada Detektor Holymental.

Itu dia! Aku dapat mencapainya! Gumamnya dalam hati. Tiba-tiba beberapa anak panah mendesing di dekatnya. Summoner muda itu mengayunkan tongkatnya untuk menangkis serangan tersebut. Lalu ia memanggil,

“Keluar! Tunjukkan dirimu!” Dari sebuah ceruk, keluarlah sesosok tubuh yang mengarahkan busur kepadanya. Dari bentuk tubuhnya, ia tahu bahwa itu Bellato. Ketika keduanya saling bertatapan, Bellato itu berujar,

“Cly?” Gadis Cora itu tertegun mendengarnya, “Kau tahu namaku? Siapa kau? Apakah kau Ranskye?” Pemuda Bellato itu menurunkan busurnya dan mengangkat kacamatanya,

“Siapa lagi? Ternyata kau…Cly!”

Tidak kuasa menahan dirinya, Clytemnestra berlari ke arahnya dan hendak memeluknya erat-erat. Begitu hampir berpelukan, Ran menahannya dan berkata,

“Tunggu dulu…kita’ kan masih berperang,”

“Ups…ma’af,” sahut gadis Cora itu, “Hanya saja…aku merindukanmu,”

Ran hanya tersenyum, “Begitu juga dengan aku! Sepertinya kau semakin seksi…dan tentunya naik level. Apa jobmu sekarang?”

Dengan tersipu malu, Clytemnesra membalas, “Rupanya matamu nakal juga, ya? Aku kini Summoner Lv.42. Kalau kamu?”

“Yaah, aku lagi mau naik level sekarang ini,” jawab yang ditanya seraya menggaruk kepalanya, “Aku ingin menjadi Armor Rider! Waah, jadi kamu bisa memanggil Animus dong? Boleh tunjukkan padaku…”

“Boleh saja,” kata gadis Cora itu, “Tetapi itu berarti aku harus membunuhmu…” Kemudian keduanya berpaling pada Detektor Holymental yang tak jauh dari mereka. Di sisi lain, teman-teman mereka sibuk berperang atau menghindari Penjaga Holystone. Keduanya mendesah panjang.

Ran berkata, “Sepertinya, kita berdua dalam keadaan sulit…”

Cly mengangguk, “Iya juga…” Mendadak, sesuatu berdering di saku Ranskye dan saat yang sama, Clytemnestra menerima pesan mental. Keduanya segera saling membelakangi untuk menanggapi pesan itu, Pemuda Bellato itu segera mengangkat komunikatornya.

Di seberang, Crescendo langsung membentak, “Kopral, kenapa bengong saja? Ambil Detektor Holymental itu! Jangan-jangan kau lagi bermesraan dengan musuh, ya?”

Ran menjawab dengan gugup, “Ya, Pak! Segera! Tidak, Pak! Ya, akan segera saya ambil!” Di lain pihak, gadis Cora itu menerima pesan dari Ysmar,

“Aiih, apa yang kamu buat? Cepetan ambil tu detector!”

“Ya…kak! Segera!” ujarnya gelagapan. Setelah itu keduanya berhadapan kembali. Ranskye mulai angkat suara,

“Ma’af, Cly! Tampaknya aku tidak bisa membiarkanmu…bangsaku harus menang kali ini. Aku takkan bergeming, meskipun kau harus menyerangku dengan Force atau Animus!”

Cly hanya menundukkan kepalanya, sebelum ia berkata, “Aku juga minta ma’af, Ran. Namun aku tidak perlu itu semua,”

“Lalu dengan apa?” tanya Bellato itu penasaran.

Gadis Cora itu menjawab, “Dengan ini saja!” Dengan gerakan tiba-tiba, ia mengangkat ujung Soul Returnee Staff milknya dari tanah sehingga mengenai Ran tepat di antara kedua kakinya. Ranger Bellato itu langsung jatuh dengan mimik wajah kesakitan dan mata melotot.

“Sekali lagi, aku minta ma’af Ran! Aku terpaksa!” ujar Cly menyesal. Lalu ia berlari ke arah sasarannya. Ranskye merutuk kesakitan seraya memegangi ‘sesuatu’

“Awas kau nanti, Cly!”

-###-

Waktu Novus: 00:11:20

Clytemnestra terus berlari hingga nyaris menggapai Detektor Holymental. Namun sebuah tangan logam menyambarnya. Ketika pemilik tangan itu muncul, gadis Cora itu terdiam. Tak lama kemudian, Ran tiba dengan terpincang-pincang. Ia menyeletuk,

“Tidak apa-apa, Cly…walaupun lebih bagus kau jangan pukul di…” Bellato muda itu tidak sempat melanjutkan ucapannya ketika ia melihat sebuah Accretia berzirah putih di depannya. Dengan refleks ia berkata,

“Mundurlah, Cly! Biar aku yang menghadapinya!”

Sadar kembali, Clytemnestra membalas, “Tidak, Ran! Cukup aku saja yang menanganinya…” Kemudian Accretia tersebut berkata,

CONTOH KESADARAN UNIT:

Tentukan sasaran…

Sasaran Primer: Bellato, jenis Ranger

Sasaran Sekunder: Cora, jenis pengguna Force

Tindakan: PERTIMBANGAN STRATEGIS…

“Cly? Ran? Siapa kalian?”

Ran berkata, “Oh, masih ingat nama kami? Tentu saja, bukankah kau yang merusak Zero hingga tidak bisa diperbaiki?”

“Zero? Itu nama unitku! Mengapa kau tahu nama unitku?” tanya Accretia itu.

Sekarang Ran menjadi heran, “Tunggu dulu, apa nama unitmu dan nomor registrasimu?” tanyanya kembali,

Cyborg itu menjawab, “Namaku Zero0XR, Petarung, sub kelas Gladius dan Assaulter…”

Ran hanya terpana mendengarnya, “Apakah…kau Zero0x?”

Namun Clytemnestra cepat-cepat mencegahnya, “Ran, jangan percaya! Monster-monster logam ini dapat memproduksi diri dengan mudah! Bisa saja badannya dan ingatannya dari Zero, tetapi ia bukan Zero!” Di saat yang sama, Zero menjadi bingung,

CONTOH KESADARAN UNIT:

Scanning…

Subyek Primer: Ranskye dari Bellato

Subyek Sekunder: Clytemnestra dari Cora

Unduh database lama…TIDAK DITEMUKAN

Mencari…

1 data visual…

Review Doktrin Accretia…

Bangsa Cora dan Bellato adalah musuh Kekaisaran…”

Subyek Primer: Ranskye dari Bellato…MUSUH

Subyek Sekunder: Clytemnestra dari Cora…MUSUH

Objektif: DAPATKAN DETEKTOR HOLYMENTAL. SINGKIRKAN MUSUH!

Situasi tempur…

Accuracy buff…AKTIFKAN

Wild Rage…AKTIFKAN

Extending…AKTIFKAN

Aid Stretching…AKTIFKAN

Rapid Logic…AKTIFKAN

Secara otomatis, Zero mengeluarkan sebuah pedang dan perisai, seraya berkata,

“Bellato dan Cora adalah musuh! Harus disingkirkan!” Sebelum Assaulter itu menyerang, Clytemnestra segera berseru,

“Paimon! Datanglah!” Dari tanah muncullah lambang Persekutuan Suci Cora dan keluarlah ksatria yang berzirah merah dan berpedang besar. Animus tersebut segera menghadang Zero dengan senjatanya. Ran dan Cly segera menghindar,

-###-

Waktu Novus: 00:11:30

Sementara itu, Legiun Kegelapan masih bersusah-payah untuk menerobos ladang Guard Tower. Satetsu melirik pada chronometernya dan memberi perintah,

“Sekarang saatnya! Divisi ke VII, maju dan masuk dalam Mode Launcher!” Para Striker dan Gunner maju serentak dan mengeluarkan Launcher mereka. Tidak tanggung-tanggung, mereka memakai Launcher jenis Epoch level 56. Semuanya berbaris di belakang ladang Guard Tower.

“Siap semuanya! TEMBAK!” seru Satetsu. Maka meluncurlah tembakan-tembakan roket kea rah barisan para Cora. Ledakan-ledakan dahsyat terjadi dan para Cora berjatuhan bagaikan lalat. Beberapa summoner mencoba untuk menolong dengan Animus-animus mereka, sayangnya mereka hanya menambah korban.

Melihat keadaan yang tidak menguntungkan tersebut, Volturi merasa khawatir daripada gentar. Ia tahu bahwa mereka harus keluar dari sini. Dengan kerongkongan yang tercekat, ia berteriak,

“Mundur…” Maka seluruh legiun mundur serentak, dengan para Accretia yang mengejar mereka.

-###-

Waktu Novus: 00:11:35

Saat bersamaan, Divisi ke-16 Totenkopf juga melakukan maneuver yang sama. Lebih parah lagi, para Grenadier ikut menyerang bersamaan dengan mereka. Vernitz melaporkan hal itu kepada Novem,

“Kolonel, barisan kaleng telah bergerak dengan Launcher mereka! Bila kita tidak mundur, kita akan dibantai di sini…” ujarnya khawatir.

“Kita memang sudah dibantai dari tadi!” balas Novem, “Tapi tak kubiarkan seluruh Divisi Baja ke-4 musnah! Perintahkan pada seluruh MAU untuk mundur…”

“Mundur? Tetapi perintah Warchon…” kata Arnel mengingatkan.

Mental Smith itu berteriak, “Bila kita duduk manis menunggu bala bantuan, para kaleng akan menusnahkan kita semua tanpa sisa! Mundur ke Chip Bellato dimana kita dapat bertahan!”

“Baik, Kolonel!” Maka satu per satu para MAU mulai mundur teratur. Archon Accretia memperhatikan gerakan tersebut dan berkomentar,

CONTOH KESADARAN UNIT:

“Seperti sebelumnya, mereka memang lemah…kejar mereka sampai Chip Cora! Kita akan bertemu dengan Satetsu untuk memberikan pukulan terakhir!”

-###-

Waktu Novus: 00:11:38

Di tempat lain, permainan tikus dan kucing masih berlangsung. Penthesilea berlindung di balik karang, sementara ia memanggil,

“Gesit juga kau! Sudah kuduga kau akan menyulitkanku sejak kita bertemu dulu…”

Brood membalas, “Tidak jelek bagi Hunter dari Elan! Rupanya memang sesuai dengan reputasimu…” Setelah berkata demikian, keduanya mengokang senjata masing-masing dan… saling menodongkan senjata kepada satu dengan yang lain. Ternyata kedua pemburu itu bersembunyi di batu karang yang sama!

“Sekarang bagaimana?” tantang wanita Cora itu, walaupun laras senjata terarah persis ke dadanya, “Bila kau bergerak, matilah kau!”

Pemuda Bellato itu membalas dengan enteng, “Aku mati, kaupun mati juga.” Senjata Penthesilea terarah persis pada keningnya.

Penthesilea berujar, “Baiklah! Kita hitung sampai tiga, setelah itu kita akan saling menjauh…paham?”

“Paham!” sahut Brood, “Satu…”

Wanita Cora itu menyusul, “Dua…”

“Tiga!” Sebelum selesai, Penthesilea tiba-tiba menendang Bellato tersebut hingga terjatuh dan membidik sesuatu.

“Hei…” protes Brood. Namun ia berpaling dan melihat sebuah Pengintai Accretia yang jatuh di tanah. Tidak hanya itu, ia melihat sosok merah di dekat bangkai Accretia tersebut.

“Terima…” kalimatnya sudah dipotong oleh Hunter Cora tersebut.

“Tidak perlu! Anggap saja balas budi waktu itu!” tukas Penthesilea cepat. Ia hanya mendesis marah, begitu melihat Brutez, “Pembunuh…kau yang membunuh Atalanta!”

“Sepertinya dia juga yang membunuh Nelysa!” kata Brood ikut-ikutan. Mendengar itu, Mercenary berzirah merah itu menjawab dingin,

“Aku tidak kenal nama-nama yang kalian sebutkan…aku telah banyak membunuh para Bellato dan Cora. Bisa saja teman kalian salah satu di antara mereka,”

Sebelum Penthesilea sempat memaki, Brood mencegahnya seraya berkata,

“Mari kita tutup mulut kaleng sombong itu!”

“Untuk pertama kalinya, aku setuju denganmu Bellato!” Maka keduanya bersiap-siap untuk menghadapi Brutez…

-###-

Waktu Novus: 00:11:40

Ini benar-benar memalukan! Sangat memalukan! rutuk Armbold dalam hatinya. Sebab ia tengah oleh…Ysmar dan ia tidak menikmati hal tersebut. Di lain pihak, Warlock Cora itu benar-benar menyukai hal ini…hingga ia merasakan bahwa mereka tidak sendirian.

“Lagi-lagi kaleng…” keluhnya. Ia berbalik dan melihat Accretia berzirah coklat yang sedang mengarahkan Launcher ke arah mereka. Shield Miller itu mengenalinya,

“Kau…”

-###-

Waktu Novus: 00:11:42

Gruudx76 berkomentar, “Makhluk berdaging memang sulit dimengerti…apapun yang kalian lakukan sangat tidak logis,”

Seraya mengibaskan tangannya, Ysmar membalas dengan gaya khasnya, “Aih, kaleng mana mengerti apa yang eik buat? Dengar ye, kalau ingin selamat, ye harus angkat kaki segera. Kalau tidak…”

“Kalau tidak…” tanya Petarung kelas Silang itu,

“Ye..akan menyesal…” Setelah berkata demikian, sebuah sambaran kilat menghajar Accretia tersebut hingga gosong.

CONTOH KESADARAN UNIT:

PERINGATAN!

DAMAGE: 105%

HP: 3%;FP: 103%;SP:195%

Armor Gauge: 0%

HP habis!

SHUTDOWN DILAKUKAN

Kemudian ada tulisan:

Anda terbunuh oleh PK, apakah Anda ingin dihidupkan lagi? YA/TIDAK

-###-

Waktu Novus: 00:11:45

Armbold terkejut melihat Cora itu mengalahkan Gruud dengan mudah, namun ia segera mengambil kesempatan selagi lawannya tersebut membelakanginya. Shield Miller itu segera mengambil perisainya dan…

Ysmar sedang lengah, ketika Bellato itu mendorongnya ke dinding gua dengan perisai dan menjepitnya di sana. Ia hendak mengerahkan Force-nya, namun terkejut ketika ia merasa HP-nya turun.

“Rasakan ini, Vampiric Groan!” desis Armbold. Ysmar benar-benar terjepit, tetapi ia merasakan sebuah sensasi yang berbeda.

“Aiiih, kekuatan eik seperti hilang…tetapi kok rasanya nikmat ya? Ahh, teruskan…teruskan…lagi!” erangnya. Armbold malah geleng-geleng kepala mendengarkannya,

-###-

Waktu Novus: 00:11:50

Di luar, peperangan bertambah sengit ketika para Accretia berhasil mendesak Cora dan Bellato, sehingga mereka bertahan di sekitar Chip masing-masing. Kali ini Archon Totenkopf mengubah siasat dengan mengirim para Petarung, Perusak, Assaulter dan Mercenary di garis depan, sementara para Ranger, Grenadier, Gunner dan Striker berkonsentrasi pada Chip lawan. Legiun Force Cora dan Divisi Force Bellato tidak mau kalah; mereka berjuang mati-matian untuk melindungi Chip mereka. Archon Kai malah mengirim seluruh Divisi Bajanya yang tersisa, walaupun Novem menilai itu tindakan bunuh diri.

Di lain pihak, Teiresias dan Syrissa turun tangan dengan memanggil ISIS dan Amy, sehingga pertarungan bertambah panjang dan masing-masing pihak tidak mau kalah.

Hingga suatu ketika…Acthyon berhasil menembak Chip Cora yang sudah rusak berat. Chip itupun meledak berkeping-keping dengan disaksikan seluruh pasukan Cora,

Astra berseru, “Tidak…” Saat itu juga pasukan Cora jatuh semangatnya dan para Phantom Shadow Accretia berhasil mengambil dan mengamankan kepingan Chip tersebut.

Di pihak Bellato, seluruh Divisi Baja gagal mencegah hancurnya Chip mereka. Sekali lagi para Phantom Shadow berhasil mengambil chip tersebut. Kai hanya bisa tertunduk lemas…

-###-

Waktu Novus: 00:11:55

Di saat yang sama, Penjaga Holystone terdiam dan berhenti menyerang. Hal ini tidak luput dari pengamatan Ranskye.

“Hei, kenapa monster itu?” celetuknya.

Clytemnestra berkata,” Ada yang tidak beres…monster itu seharusnya menyerang terus hingga kita binasa, kecuali…ada yang berhasil mendapatkan kedua chip,”

“Ya, tapi bangsa yang mana?” tambah pemuda Bellato itu. Sementara itu, Zero memperhatikan apa yang terjadi. Tiba-tiba Penjaga Holystone bergerak lagi dan mengebaskan tangannya yang besar itu…Accretia itu bersiap, tetapi sasaran Penjaga itu bukanlah dirinya, melainkan…Paimon. Sekali kebas, Animus itu menghilang!

“Gawaat! Penjaga Holystone rupanya berpihak pada para kaleng! Ini berarti bangsaku dan bangsamu sudah kalah dalam Chip War ini!” seru Ran terkejut, lalu ia berpaling pada Cly, “Sebaiknya kita berpisah di sini, Cly…”

“Tapi, Ran…” sebelum kalimatnya selesai, pemuda Bellato itu mengecup pipinya dengan pelan. Ranger itu melanjutkan,

“Kita akan bertemu lagi pada 2 Chip War berikutnya, jangan sedih! Aku akan menunggumu!”

Gadis Cora itu mengangguk seraya menghapus air matanya, “Aku akan menunggumu, Ran!” Maka keduanya segera berpisah. Zero memperhatikan keduanya:

CONTOH KESADARAN UNIT:

Scanning…

Subyek Primer: Ranskye dari Bellato

Subyek Sekunder: Clytemnestra dari Cora

TINDAKAN:…

“Ranskye dari Bellato dan Clytemnestra dari Cora…” ucapnya, “Kita akan bertemu lagi…” Maka cyborg itupun pergi dengan membawa Detektor Holymental.

-###-

Di luar, Clytemnestra menemui teman-temannya dan melihat Ysmar digotong oleh dua orang.

“Kak Ysmar!” panggilnya dengan kaget, “Apa yang terjadi, Alcyone?”

Yang ditanya menggelengkan kepala, “Entahlah, kami menemukannya sudah begini!” Cly melihat bahwa wajah Warlock banci itu nampak ‘fly’. Lalu datanglah Penthesilea, yang berkata,

“Misi kita gagal! Kita akan kembali ke Koloni secepatnya! Shireeka, buka portalnya!” Adventurer muda yang dipanggil, mengangguk dan segera membuka portal dimana kawan-kawannya segera mengundurkan diri. Clytemnestra menengok ke belakang dan berucap pelan,

“Kita pasti akan bertemu lagi…Ran…”

-###-

Di sisi lain, Peleton Crescendo mundur dengan tangan kosong, sehingga berserker veteran itu mengomel panjang lebar,

“Cepat, pemalas! Sesampai di Koloni, aku akan memberi kalian hukuman berat! Ini memalukan sekali!” omelnya. Ran, Brood, Armbold hanya diam saja, ketika mereka memasuki portal.

-###-

Waktu Novus: 00:12:01

BATTLE WON!

Pertempuran Chip kali ini dimenangkan oleh para Accretia untuk kesekian kalinya. Para Bellato dan Cora segera mundur teratur dari medan pertempuran. Kekalahan ini memang pahit, tetapi tidaklah fatal. Sebab Chip War berikutnya akan dimulai 8 jam lagi…

Archon Totenkopf dikelilingi oleh warchon-warchonya seperti Satetsu dan Raxion dan Brutez. Lalu Satetsu bertanya,

“Operasi sukses 100%. Kita berhasil menawan sekitar 43 Cora dan 32 Bellato. Kerugian hanya 45 unit…Archon, apa perintah selanjutnya,”

Accretia berzirah hitam itu menjawab, “Kirimkan para Spesialis untuk menambang Ore dengan segera!” Maka seluruh Accretia berubah fungsi menjadi Penambang Ore dengan segra.

-###-

Sementara tidak jauh dari Crag Mine,

Tiga sosok tubuh memperhatikan jalannya pertempuran. Salah satunya berkata,

“Seperti waktu dulu, Titania…”

Titania menjawab, “Ya, seandainya mereka memperhatikan kita dulu, Maeve…tetapi kita tidak mampu merubah sejarah. Sebaiknya kita melapor pada…pemimpin tertinggi kita,”

“Yang mana? Lord Blackside atau…wanita Caliana itu? Aku benci dia…” cibir wanita Bellato itu,

“Aku juga,” ujar Titania, “Tetapi kita tidak punya pilihan…” Maka Maeve segera menyalakan komunikatornya

-###-

Di Ether, suatu planet yang datarannya ditutupi salju dan es. Disanalah bangsa Caliana tinggal. Di sebuah istana yang berada jauh di bawah tanah, Ratu Treysca dan adiknya, Putri Freysca tengah mengamati Chip War yang berlangsung barusan. Caliana yang lebih mudah mendesis,

“Sungguh brutal! Walaupun mereka saling berperang, tetap saja mereka menjajah kita…”

Treysca menyahut, “Itulah yang kita tahu dari Tiga Bangsa…ini adalah laporan yang disampaikan para pemberontak kepada kita.”

“Aku tidak mengerti mengapa kakak mempercayai mereka?” tanya Freysca.

“Kau lupa, aku tidak percaya mereka! Tetapi aku menggunakan mereka, itu saja!” Kemudian monitor menampakkan wajah Wazir Herodian yang bertanya,

“Salam, Yang Mulia! Apakah rencana Anda berjalan lancar?”

“Sangat lancar!” jawab Treysca, “Terima kasih atas andil para pemberontak. Dengan ini, kita akan membuat serangan pada para Bellato dan Cora tepat di jantung mereka,”

“Bagaimana dengan para Accretia?” tanya Herodian itu lagi.

Treysca mengepalkan tangannya, “Itu sudah ditangani! Kali ini kita akan berhasil…”

“Bagus, aku akan mengabarkan hal itu pada Lord Dagnu dengan segera!” Setelah Wazir undur diri, muncul gambar Pangeran Neto,

“Oh, pangeran! Apa kabar?” sapa Freysca, “Sepertinya wajahmu kurang senang…ada apa?”

‘ “Kita ada masalah…” kata Neto khawatir, “Memang para Metal Elf sudah sepakat untuk ikut Persekutuan Yang Mulia, tetapi para High Elf…termasuk Ratu…”

“Ah begitu?” sela Treysca, “Sepertinya aku harus berbicara hati ke hati dengannya…”


CHAPTER 3 END.

Next Chapter > Read Chapter 4:
https://www.pejuangnovus.com/ascent-chapter-4/

Previous Chapter > Read Chapter 2:
https://www.pejuangnovus.com/ascent-chapter-2/

List of Ascent of The Archons Chapter:
https://www.pejuangnovus.com/ascent-chapter-list/

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *