Journey For Identity
Penulis: Bid’ah Slayer
“Heii!… bangun, sampai kapan kau mau tidur?! Hari ini waktunya kau akan dipromosikan dan menerima tugas!”
ku dengar suara wanita yang berbicara padaku, ku buka mataku dan kemudian kulihat seorang wanita berambut coklat tengah bicara padaku,
ah ternyata kak Ulfa
sambil setengah sadar aku menjawab
“dipromosikan? Mendapat tugas?”
Kak Ulfa kemudian menjawab “iya, aku disini pulang buat apa, aku mengambil cuti untuk menjemput sepupuku yg pemalas, ayo cepat bangun! pesawat akan berangkat pukul depalan!”
Sontak aku ingat, bahwa hari ini adalah waktu keberangkatanku pergi ke planet Novus, ku lihat Chronometer yg berada didinding dan ia sudah menunjukan pukul 07.15
Waduh! dah jam segini, mana Gue lupa nyiapin barang-barang lagi
“apa yang bisa aku lakukan dalam 45 menit?!” ucapku panik
“Sudah jangan panik!”
“Ta.. tapi sekarang waktu yang tepat untuk panik”
*FacePalm* kak Ulfa berkata “sudah mandi sana, aku udah tau kalau kamu pasti bakalan lupa nyiapin barang bawaan, makanya sejak pagi aku sudah bangun dan menyiapkan peralatan dasar mu, kau tinggal menambahkan peralatan khusus dan pribadi yang perlu kau bawa”
“ah… benarkah? Terimakasih kak”
aku spontan memeluk kak Ulfa saking senangnya.
*Blush
Kak Ulfa wajahnya pun merah padam, dan dengan terbata-bata ia menyuruh ku mandi
“su..sudah sana cepet mandi, kau biasa mandi menghabiskan waktu 3 jam!”
“iya-iya..” ucapku sambil melangkah kekamar mandi.
.
Kak Ulfa merupakan sepupu perempuanku, ia lebih tua satu tahun dariku. Setelah kedua orangtua kami gugur dalam tugas, kami berduapun sempat tinggal bersama dikediaman Kakek kami. Aku dan Kak Ulfa kemudian memutuskan untuk mengikuti jejak orangtua kami ; menjadi seorang Prajurit dengan menimba ilmu terlebih dahulu di Akademi yang kemudian setelah kami lulus dari akademi, kami akan ditugaskan ke Planet Novus.
.
Byar Byur Byar Byur…
aku berusaha mandi secepat mungkin setelah sebelumnya multitasking (Buang hajad sambil gosok gigi sambil sampoan), mandi gaya koboi-pun kujalani supaya gak ketinggalan pesawat.
Setelah mandi, akupun bergegas menyiapkan peralatan pribadiku, dari Celana dalem yang gak mungkin Kak Ulfa siapin sampe obat obatan pribadi,
Obat Maag, Antimol biar gak mabok angkasa nanti, dan bawaan yang gak kalah penting kalo mau pergi jauh-jauh ; permen Hex*s, entah mengapa kalo pergi jauh kayanya gak abdol kalo gak bawa permen yg satu ini.
saat hendak selesai menyiapkan barang bawaan tiba-tiba aku teringat sesuatu, yaitu barang pemberian Almarhum Kakek, Kakek memberikan ini setelah aku dapat memperbaikinya dan Kakekpun berkata bahwa suatu hari aku pasti membutuhkannya.
Kamipun berangkat dari kamar mesh ku, namun sebelum kami ke Cosmodrom kami sempatkan mampir kemakam Kakek untuk menziarahinya,
kami memohon agar senantiasa beliau mendukung keberangkatan kami ke Planet Novus, mengikuti jejaknya menjadi seorang prajurit (*)
didepan nisannya aku berkata
“Kek, aku akan mengikuti jejak mu dan jejak ayah ku, semoga dengan ini aku bisa melindungi orang-orang yang aku sayangi, perjalanan hidup ku baru akan dimulai…”
“Dzofi cepat, nanti kita telat” ucak Kak Ulfa memanggil dari kejauhan.
lalu Kamipun melanjutkan perjalanan ke Cosmodrom.
sesampainya disana kulihat sudah ada teman-temanku dari berbagai divisi yang menunggu kedatangan ku, mereka adalah Sabila, Chandra dan Antho (ge’er! sebenernya temen-temennya nungguin keberangkatan pesawat)
Biar kujelaskan tentang pembagian Kelas Divisi dan teman-temanku yang berada di divisi tersebut.
Divisi dibagi menjadi empat macam
1. Warrior Department
Diperuntukan bagi mereka yang memiliki ketahanan fisik dan vitalitas yang tinggi, dikhususkan untuk menguasai pertempuran jarak dekat.
Sebenarnya banyak orang-orang beranggapan bahwa aku seharusnya memilih divisi warrior department, mereka ingin aku menjadi seperti Kakekku, sang veteran berserker dan untuk melindungi anggota keluargaku yg tersisa yaitu Kak Ulfa, namun aku mempunyai pilihan tersendiri yang sesuai dengan kehendakku, kuyakin Kakek dan Orang tuaku di alam sana pasti mendukung dengan pilihanku ini.
Teman-temanku yang berasal dari Warrior Dept. adalah :
Angga Rageblood : biar ku diskripsikan dia, dia adalah teman seangkatanku, dengan badannya yang gagah, ia bisa dibilang yang paling kuat diantara aku dan teman-temanku, terutama saat dia sedang marah, kekuatannya bisa berkali-kali lipat dari biasanya, memang sesuai namanya -_-” namun aku tak mau kalah darinya. dia biasanya selalu bersama temanku, Antho Wisemind.
Adan Bravehert : dia adalah salah satu sahabat terbaikku, dia seangkatan dengan ku, kami bertiga dengan Ryan Adani biasa bersama sejak di akademi pertama. ia masuk dalam Warrior Deptartment dengan nilai yang ngepas rata-rata (nyerempetlah), jadi tak heran jika sebenarnya aku dapat mengalahkannya dalam latihan bersama. Dia ingin menjadi warrior seperti kakak-kakaknya.
Ada satu hal yang membuat sahabatnya ini selalu iri padanya, yaitu ketampanannya.
karena aku biasa pergi bersama-sama dengannya sewaktu di akademi pada waktu luang atau libur, karena ketampanannya, tak heran bila para wanita Bellato selalu meliriknya, bahkan berkenalan atau sampai-sampai meminta nomor kontak telekomunikasi pribadinya, dan yap aku yang berada disampingnya saat itu tak dianggap oleh para wanita yang mengerumunginya T.T
bagai Pangeran dan Body guard.
2. Ranger Corporation
Diperuntukan bagi mereka yang ahli dalam skill menggunakan senjata jarak jauh, di devisi ini mereka dituntut untuk memiliki stamina yang kuat dan kecepatan yang tinggi.
Sabila Rosseblood : dia adalah perempuan, seangkatan denganku. Kami sering berjumpa, dia biasanya datang keruanganku saat libur, dia terkadang tertarik dengan apa yang kulakukan untuk mengisi waktu luangku, contohnya saja saat aku memainkan gameboy kesukaanku di Personal Computer yang berjudul Fire Emblem, diapun tertarik dan menanyakan padaku bagaimanacara memainkannya, namun aku yang memang sedang fokus biasa untuk tak menghiraukan perkataannya.
biasanya bila ada keluh kesah dengan anggota keluarganya khususnya saudari-saudarinya atau hal lainnya, dia selalu datang padaku lalu menceritakannya, dan setelahnya aku berikan solusi padanya.
Ulfa Hardji : dia adalah sepupu perempuanku, dia telah lebih dahulu menjadi prajurit Bellato Union dan dipromosikan sebagai Desperado. Dia adalah orang yang paling gemar mengingatkanku tentang segala hal, mungkin karena aku sudah dianggap adik laki-laki satu-satunya, mengingat akulah satu-satunya anggota keluarganya yang masih hidup sejak orangtua kami meninggal saat perang melawan penghianat (Turncoat).
Menjelang keberangkatan ku ke Planet Novus, Kak Ulfa meminta izin pada atasannya untuk mengambil cuti selama 20 hari yang ia sudah persiapkan jauh-jauh hari sebelumnya hanya untuk menjemput dan mengantarkan ku.
3. Spiritualist Force
Diperuntukan bagi mereka yang memiliki intelegensi spiritual yang tinggi dan keahlian khusus dalam mengolah ilmu sihir untuk memanipulasi berbagai elemen alam.
aku sendiri tidak begitu mengerti tentang sihir, namun aku mempelajarinya semampuku walau yang kukuasai hanyalah Holy Force tingkat dasar, tak seperti teman-temanku yang menganggap sihir tidak penting, karena memang mereka sudah kerepotan dengan materi pokok di akademi mereka masing-masing, aku yakin sihir pasti berguna selain memang aku sudah dituntut untuk menguasai berbagai materi dari tiap-tiap divisi walau hanya materi dasar.
Antho Wisemind : dia adalah teman seangkatanku yang gemar mempelajari Force, dia ingin menjadi Spiritualist terinspirasi dari guru-gurunya, dengan menjadi Spiritualist, tak hanya menyerang bangsa lain saja, namun juga dapat mensupport sesama bangsa. dia biasa bersama Angga Rageblood, dia selalu menenangkan tempramen Angga saat dia marah.
Aku, Antho dan Angga juga kerap berdiskusi tentang berbagai hal, mulai dari Holy Force, ilmu suci, ilmu hitam, dark force bahkan sampai persoalan keyakinan musuh kami, yaitu bangsa Cora yang menyembah DECEM.
Chandra Hollymoon : dia adalah junior dari Antho, berbeda 1 tahun dariku, namun tahun ini dia berangkat ke Planet Novus karena kepandaian dibidang akademinya dengan cara mengikuti akslerasi dari divisinya. dia biasa belajar dari Antho mengenai Force dan juga dari Ayahnya yang seorang guru di akademi Spiritual Force. seperti namanya, ia ingin menjadi seorang Holy Chandra.
4. Specialist Academy
Dituntut untuk mahir disegala bidang, khususnya menguasai senjata jarak jauh dan dekat untuk menguasai segala medan juga persenjataan. mereka dilatih kusus untuk dapat merakit berbagai macam peralatan, persenjataan, armor dan amunisi.
Specialist Academy tidak bisa dianggap sebelah mata. Mereka penting karna dapat membuat pertahanan bagi koloni dan penggerak ekonomi perang di Planet Novus.
Baydzofi Hardji : yap, ini adalah namaku beserta divisi yang ku pilih, sebagai cucu dari Veteran Berserker Yosuro Hardji, aku yang masuk dalam Specialist Academy ini sering dianggap remeh oleh orang-orang, terlebih lagi aku sebagai laki-laki seharusnya dapat melindungi sepupu perempuanku dengan menjadi warrior, namun aku tak menghiraukan komentar-komentar mereka, aku yakin bila pilihanku disini pasti berguna dan akan kutunjukan pada mereka bahwa aku akan menjadi kuat dan dapat melindungi orang-orang yang kusayangi.
Aku masuk Divisi ini karena kemampuanku dalam memperbaiki peralatan, salah satunya alat yang diberikan Kakek kepadaku yang sebelumnya telah berhasil aku perbaiki. Juga aku dapat menanalisa masalah dengan baik bila teman-teman berdiskusi denganku, menurut mereka aku mampu menganalisa masalah mereka dan memberikan jalan keluar, yap itulah salah satu keahlianku. Aku juga bertekad ingin menjadi Armor Rider, aku percaya bahwa kemenangan Bellato ada disenjata pemungkas kami, yaitu Massive Armored Unit (MAU).
Ryan Adani : dia adalah teman seangkatanku yang kami sudah bersama sejak akademi pertama, dia memang memilih Specialist Academy selain karena ketahanan fisiknya yang kurang juga karena dasar keinginannya. semenjak ia ditinggal mati oleh ibunya karena sakit parah saat berumur 7 tahun, ia bertekad agar dapat mengobati mereka yang terluka parah, yaitu dengan menjadi Mental Smith.
walau begitu, yang aku salut darinya adalah kemampuan dan kemauan ia belajar bahasa dan teks asing bangsa Accretia dan Cora, bahkan ia juga mempelajari teks dan bahasa manusia kuno penduduk Planet Bumi, yang mana orang-orang sebaya kami belum mengerti.
Akupun belajar darinya. walaupun baik Ryan dan Aku belum bisa menafsirkan apa yang kami pelajari seutuhnya.
Setelah sisa anggota yang akan diberangkatkan ke Planet Novus berkumpul, kami diberi arahan mengenai prosedur didalam pesawat selama perjalanan kesana, mengenai fasilitas dan mengenai tata tertib yang harus dipatuhi. Diperkirakan perjalanan akan memakan waktu 6 hari, kamipun diberi kamar yang tiap kamar berisikan 3 orang.
Selesai mendengarkan pengarahan, Akupun melangkahkan kaki ku masuk kedalam pesawat Bellato Military Spaceship dan langsung mencari nomer kamar yang sudah tentukan.
“hemm… nomer 0920, 0921, nah ini dia 0922, huh.. melelahkan sekali mencari nomor kamar ini, tidak semudah penampilan pesawat ini, pesawatnya sih modern tapi tetep berasa capek juga nenteng-nenteng barang bawaan dari bawah keatas begini”
Bruk..
ucapku sambil meletakkan tas ku dilantai
Huh.. kira-kira sama siapa ya Gue tidur sekamar?
ucapku dalam hati sambil memutarkan kedua sendi peluru yang udah berasa kaku karena nenteng-nenteng tas dari tadi
akupun mengetuk dan membuka pintu sambil mengucapkan salam
tok tok tok… “Permisi, selamat siang”
ceklek..
“selamat siang, silahkan masuk” jawab seseorang yang sudah terlebih dahulu sampai di dalam kamar.
Suara itu sepertinya terdengar tidak asing bagiku. aku lihat ternyata ia sedang membaca buku, posisi bukunya menutupi mukanya sehingga aku tak dapat melihat wajahnya.
“Lama banget sih lu Dzofi? kemana aja?” ucap orang itu sambil menyebut namaku
“Iya, dari lantai bawah Gue nanteng.. Ehh..?! lu kok tau nama gue?”
Lelaki itupun menyudahi bacaannya dan menutup bukunya, nampak rambut coklat terang dan kacamata yang ia kenakkan, kini aku mengenali siapa dia,
“Haha ternyata elu Yan, gue kira siapa, syukur deh kalo gue sekamar sama lu, senang rasanya sekamar dengan orang yang gue kenal”
“Haha iya, ngomong-ngomong elu nenteng-nenteng barang lu sendirian?” jawabnya sambil menanyakan apa yang barusan gue lakukan.
“Iya, memang kenapa?” jawabku singkat
“Lah kan ada lift barang, elu tinggal letakin barang lu di lift itu dan masukin nomor kamar lu beserta scan kartu ID, nanti barangnya akan muncul dari lorong di dekat tembok blok kamar, lalu lu ambil barang lu pake kartu ID lu”
WHAT?! Ternyata ada lift barang? Ngapa gue capek-capek nenteng nih barang?
Jeritku dalam hati mendengar kenyataan yang demikian mudah tak sebanding dengan usaha yang aku lakukan.
“I..iya, gue sengaja kok, buat olah raga heheh..” jawab ku ngeles untuk menutupi kebodohan ku
“huh ngeles, bilang aja gak tau, dan lu dah terlanjur cape-cape nenteng barang bawaan, dan lu jawab begitu buat nutupin kebodohan lu, iya kan?” jawabnya sinis
JLEB!
Wasuu nih bocah, bisa mbaca pikiran gue lagi.
orang mah baru ketemu disambut dengan ramah, ini malah disambit kata-kata pedes.
Ucapku kesel dalam hati.
Akupun bertanya untuk membelokkan topic pembicaraan
“Umm… satu orang lagi kira-kira siapa Yan?”
“Kau harusnya sudah bisa menduga, ini akan menjadi reo…”
Brakk!..
Belum sempet Ryan menyelesaikan kata-katanya, tiba-tiba saja ada seorang laki-laki berlari masuk kedalam kamar sambil membawa barang-barangnya, lalu ia mengucapkan salam dengan nafas terengah-engah
“Se.. selamat siang hah.. hah.. hah..”
Belum sempat aku ingin menanyakan siapa lelaki itu, namun dia langsung bicara..
“perempuan-perempuan itu sudah gila, kenapa ini selalu terjadi padaku…
oh ya, aku lupa memperkenalkan diri, namaku….”
Belum selesai dia bicara, suasanapun sekejap menjadi sunyi, kami bertiga terdiam setelah saling melihat muka kami.
Rupanya dia adalah Adan Bravehert, temanku saat di akademi pertama. Dia adalah anggota dari divisi warrior department.
*PokerFace* -_- “Ehh.. ngapain loh disini?” tanyaku ketus
“kamar gue disini coeg…”
Kami bertiga pun diam sesaat…, lalu tertawa bersama menyadari ini adalah reoni sekian lama tak bertemu
“Haha Gue gak nyangka akan menjadi reonian seperti ini”
“Gue juga” sahut Adan
Ryan yang sudah mengetahui akan terjadinya reoni kecil inipun bertanya
“Kenapa lu tadi berlari kaya gitu?”
“Tadi gue dikejar sama perempuan-perempuan itu. Jadi ceritanya pas gue masuk ke lobby, gue ngelihat segerombolan perempuan sedang asik berkumpul gitu, nah terus pas gue ngelewatin mereka, mereka semua secara bersamaan ngeliatin gue.
lalu biasalah, diliatin begitu gue balaslah dengan senyum, ya sedikit ramah-tamah lah, ehh… mereka langsung mengerumunin gue buat minta nomer telekomunikasi pribadi gue, karena gak nyaman, guepun lari menghindari mereka..
hahah.. memang susah kalo jadi seorang ‘Pangeran’
iyakan pengawal? “
ia menyebut kata “pengawal” kearahku, akupun meresponnya
“Apa maksud lu hah? Tampang bukanlah segalanya, setidaknya gue bukanlah orang bodoh yang menenteng barang-barangnya sendiri, sedangkan disini tersedia lift barang hehe…” jawabku gak mau kalah
lalu Ryan-pun menimpali “Alah.. kau pun juga sama bodohnya kalo begitu Dzofi hahaha, sudah sana, rapihin barang-barang kalian dulu”
Adan dan akupun merapikan barang-barang kami masing-masing, tak berapa lama terdengar suara dari speaker yang ada ditiap kamar.
“[Perhatian perhatian, bagi para penumpang Pesawat Bellato Millitary spaceship Nov-96, diharapkan sudah berada dalam kamar masing-masing dan memasang sabuk pengaman sesuai prosedur keselamatan. Pesawat akan tinggal landas dengan tujuan Planet Novus, dalam..
10
9
8
7
6
5
4
3
2
1
0
-Adventure is Begin-
CHAPTER 1 END.
Next Chapter > Read Chapter 2:
https://www.pejuangnovus.com/jfi-chapter-2/
List of Journey For Identity Chapter:
https://www.pejuangnovus.com/jfi-chapter-list