Last Rhapsody
Penulis: Elwin
“Manusia? Maksudmu ras kuno yang pernah hidup di planet yang bernama Bumi itu? Tidak mungkin!” sangkal Vinze. Yang lain nampak tercengang menatap Reia, Raxion mengangguk membalas “Tidak salah lagi, bentuk telinga seperti ini hanya dimiliki manusia. Aku pernah melihatnya di perpustakaan besar Accretia, fisiknya juga mirip. Selain itu dibuku tersebut juga memperlihatkan beberapa pakaian yang pernah dipakai manusia, pakaian ini mirip dengan ilustrasi dibuku.”
Vinze masih tidak percaya berkata “Itu sama sekali tidak masuk akal, bukankah katanya planet Bumi itu sudah hancur? Bagaimana mungkin masih ada yang hidup? Lagipula itukan sudah berabad-abad yang lalu.” Raxion menatapnya berkata “Kalau soal itu…” Belum selesai dia bicara mereka mendengar ada yang berteriak “MENJAUH KALIAN DARI GADIS ITU!” Mereka menoleh dan melihat sekelompok Accretia muncul didepan mereka. Jaroocce maju berteriak “KUPERINGATKAN SEKALI LAGI, MENJAUH KALIAN DARINYA! JIKA TIDAK AKU TIDAK AKAN SEGAN-SEGAN!”
Raxion maju berusaha berunding “Maaf, kami tidak mengerti apa maksud anda.” Jaroocce nampak kesal membalas “JANGAN PURA-PURA! KALIAN PASTI BERMAKSUD MENYULIKNYA DAN MEMBAWANYA UNTUK DITELITI! AKU TIDAK AKAN MEMBIARKAN REIA DIBAWA OLEH KALIAN, TIDAK PEDULI APAKAH KERAJAAN, ALIANSI, ATAU PERSATUAN!” Kali ini mereka betul-betul kaget karena dianggap penculik, Raxion berusaha menjelaskan “Sebentar, anda salah paham. Kami sama sekali tidak tahu dari mana dia datang. Lagipula sekarang sudah tidak ada perang lagi, semua sudah damai.”
Jaroocce mencabut Strong Intense Hora Knife dan Solid Platinum Protectornya, sambil memasang kuda-kuda dia berkata “Kalian membuatku tidak ada pilihan. BERSIAPLAH!” Dia maju melompat kedepan, Raxion reflek mencabut Spadona miliknya dan menahan serangan Jaroocce. Namum kekuatan yang dimiliki Jaroocce memang luar biasa, Raxion sedikit kewalahan menahannya dan hampir jatuh. Dia baru ingat kalau dibelakangnya ada 2 nisan, sekuat tenaga dia mundur dorong Jaroocce. Jaroocce melompat menjauhi dia, Raxion memperbaiki kuda-kuda dan menatapnya. Dalam hati dia berkata ‘Tidak boleh merusak nisan-nisan ini, harus berpindah ketempat lain.’
Raxion mulai berlari kesamping kiri, Jaroocce yang melihat itu ikut berlari mengejarnya. Setelah dianggap cukup jauh Raxion mendadak berhenti dan maju kearah Jaroocce sambil melancarkan jurusnya “THRUST!” Teriaknya sambil melancarkan jurus, hanya saja diluar dugaannya Jaroocce bisa menerkanya. Setelah memantapkan kakinya Jaroocce berteriak “THRUST!” Raxion kaget, dia tidak menyangka kalau lawan juga mengeluarkan jurus yang sama untuk mengantisipasi serangannya. Meski kedua ujung pedang beradu, Thrust milik Jaroocce berkali-kali lebih kuat. Raxion segera menghindar tusukan terakhir dan langsung melancarkan jurus berikutnya “DEATH… BLOW…!” Sekejap pedangnya menghantam tanah menghancurkannya, Jaroocce sambil mengangkat perisainya mundur berkata “Khee!” Melihat musuh mundur Raxion juga mengambil kesempatan untuk mundur menjaga jarak, dia tahu kalau musuh sangat kuat dalam pertarungan jarak dekat.
Mereka semua yang tadinya hanya berdiri mulai berlari kearah mereka, kecuali Reia yang berjalan pelan. Jenoshiel melihat Jaroocce yang berlutut menghampirinya “Master Jaroocce, anda tidak apa-apa?” Raxion yang mendengarnya tersentak kaget “Jaroocce katanya?!” Miriam yang tiba dibelakangnya dan sudah mempersiapkan Hora Bownya “Kamu kenal?” Mendadak suara Raxion menjadi kaget bercampur kagum, dia menjelaskan “Tidak ada Accretia yang tidak kenal dengan Jaroocce, guild master United Force dan juga Mercenary terkuat yang pernah ada di koloni.”
Magda menatap Jaroocce bertanya “Sehebat itukah dia?” Raxion mengangguk menjelaskan “Sewaktu aku masih Basic dalam koloni, kehebatan guild United Force sudah terdengar sampai ke musuh. Pada masa itu United Force merupakan guild pertama dan terhebat yang pernah ada di koloni, bahkan ketika saat perang begitu musuh melihat bendera United Force berkibar mereka langsung memilih mundur. Pada saat itu tidak ada yang sanggup menandingi mereka, rumor mengatakan semua anggota United Force sangat kuat dan bagaikan monster.” Vinze nampak kaget “Hanya melihat bendera saja musuh sudah mundur? Benar-benar guild mengerikan.” Raxion kembali melanjutkan “Memang, tapi tentu saja monster sesungguhnya adalah guild master mereka Jaroocce. Pernah ada kejadian ketika dalam perang dia dikepung puluhan MAU, tapi ketika anggota lain muncul untuk membantunya mereka melihat pemandangan yang mengerikan, Jaroocce yang berdiri diatas puing-puing MAU dengan tanpa luka sedikitpun. Bahkan serangan Animus Isis yang dikenal terkuatpun hampir tidak bisa melukainya, sampai-sampai dia dijuluki oleh musuh Invicible, Invincible Jaroocce. Impianku sejak Basic adalah masuk kedalam guild itu.”
Sekali lagi mereka semua menatap kelompok Accretia itu, Farrell bertanya “Lalu apa yang terjadi kemudian?” Raxion menggeleng kepalanya berkata “Aku juga tidak tahu, ketika aku dan Guyter berhasil menjadi Expert, mendadak guild United Force bubar. Mereka bilang Jaroocce menghilang bersama beberapa bawahannya. Sejak hilangnya United Force, beberapa semangat Accretia mulai turun. Meski ada guild-guild lain yang berdiri seperti Destroyers dan Soul Mate, namun tidak ada satupun yang bisa sehebat United Force, sehingga aku dan Guyter memutuskan untuk tidak masuk guild manapun dulu.”
Nampaknya Jaroocce bermaksud maju lagi, Raxion menerangkan “Tuan Jaroocce, anda benar-benar salah paham, kami sama sekali tidak menculiknya, dia mendadak muncul dihadapan kami.” Jaroocce mengayunkan pedangnya berkata “Berisik! Mana ada pencuri yang mengaku kalau dia pencuri. Kalian pasti sudah menyadari kekuatannya dan bermaksud untuk menelitinya. Tidak akan kubiarkan kalian melakukan hal itu. CHARGER EXCELL! RAPID LOGIC!” Jaroocce maju dan mengayunkan pedangnya, kali ini kecepatan ayunannya lebih cepat.
Raxion bergerak menghindar, dia memasang kuda-kuda dan tampak gusar dia berkata “Tidak ada pilihan lain, MAGNETIC ARM!” Dikepalkan tangannya dan aliran listrik menyelubungi tangannya. Kali ini Jaroocce maju dan bersiap-siap mengeluarkan jurus lagi, Raxion melihat ada kesempatan berteriak “MAGNETIC WEB!. Tangan kirinya melakukan gerakan melempar sesuatu, Jaroocce tidak sempat menghindar dan tubuhnya terperangkap semacam jaring magnetic. Raxion maju mengayunkan pedangnya, Jaroocce mengangkat perisai berteriak “MEGA SHIELD!” Perisainya mengeluarkan suatu aura yang kuat, bahkan serangan Raxionpun bisa ditahan dengan mudah.
Perisai dan pedang saling berhadapan, Raxion kembali membujuknya “Tuan Jaroocce, mohon anda dengarkan dulu…” Jaroocce memotongnya “Diam! Tidak perlu ada penjelasan dari kalian. Jangan kira karena berhasil mengunci gerakanku kau jadi takabur, jaring kecil ini sama sekali tidak ada apa-apa. HAH!” Dalam satu gerakan badan, Jaroocce langsung terbebas dari Magnetic Web. Tanpa ada jeda dia langsung menggesekkan perisainya dan melemparkan pedang Raxion, hal ini membuat Raxion kehilangan keseimbangan dan jatuh terduduk. Jaroocce memegang Hora Knifenya dengan cara terbalik dan mengangkatnya tinggi-tinggi hendak menusuk Raxion “Bersiaplah!” Serunya. Raxion tidak ada pilihan mengangkat tangannya bermaksud berlindung, sedangkan Vinze dan yang lainnya karena terlalu terpaku pada pertarungan yang cepat menjadi tidak sempat melindungi Raxion.
Sebelum pedang Jaroocce menusuk Raxion, tiba-tiba terdengar suara nyanyian. Suara yang begitu merdu dan lembut, membuat hati mereka menjadi tenang. Jaroocce menurunkan pedangnya melihat kesamping, Raxion juga ikut melihat kesamping. Yang bernyanyi adalah Reia, gadis itu sejak tadi hanya memperhatikan pertarungan mereka. Berkat nyanyiannyalah nyawa Raxion terselamatkan, mereka semua seakan-akan lupa dimana dan sedang apa karena terlena dengan nyanyian Reia.
Sembari bernyanyi Reia mendekati Raxion dan Jaroocce, ketika sampai dia berhenti dan menatap Jaroocce berkata “Kamu terlalu buru-buru Jaroocce, seharusnya kamu mendengar penjelasan mereka dulu. Mereka sama sekali tidak menculikku, sayalah yang mencari dia.” Jaroocce nampak sedikit bersalah, dia menyimpan pedangnya berkata dengan nada cemas “Tapi kamu mendadak menghilang, jadinya aku khawatir bagaimana jika kamu diculik oleh salah satu dari mereka. Bukankah kamu bilang ingin mencari Valenth? Bagaimana kalau sampai belum ketemu kamu sudah diculik?” Reia menatap lembut Raxion berkata “Dialah Valenth yang sedang kucari.” Jaroocce nampak kaget “Apa? Accretia ini? Darimana kamu yakin kalau dia Valenth yang itu?” Reia menjelaskan “Gelombang otaknya, sama persis dengan gelombang otak Valenth. Jadi aku yakin kalau dia Valenth.”
Jaroocce tertegun sebentar, lalu berkata “Baiklah, aku tidak akan bertanya lebih jauh lagi.” Dia mengulurkan tangan membantu Raxion berdiri sambil berkata “Maafkan aku bertindak gegabah, Reia adalah gadis yang penting bagi kami dan kami hanya ingin melindunginya.” Setelah berdiri, Raxion berkata “Tidak apa-apa, aku mengerti apa maksud anda. Tapi kenapa dia memanggilku Valenth?” Jaroocce mengangkat bahunya “Dia bilang ingin mencari orang yang bernama Valenth, jadi kami mengawalnya dalam pencarian ini. Kalau dia bilang kau adalah Valenth berarti itu benar, soalnya dia punya kekuatan spesial.” “Kekuatan spesial?” Raxion melihat Reia, yang kali ini sedang memegang tangannya.
Yang lainnya mulai mendekat bergabung dengan mereka. Jaroocce kembali mengulurkan tangannya berkata “Maaf terlambat memperkenalkan, namaku Jaroocce.” Raxion menjabat tangannya dan berkata “Aku Raxion. Berarti mereka yang dibelakang anda…” Jaroocce melihat belakang dan mulai memperkenalkan “Ya, para anggota United Force. Tiga orang ini adalah Jenoshiel, Inot, dan Linear ketiganya adalah Striker. Lalu yang ini Mercenary Shociku, Scientist Curse Angel dan Assaulter LordOfStreker.” Raxion juga memperkenalkan Vinze dan teman-temannya. Jaroocce termanggu-manggu bertanya “Jadi benar yah kalau semua sudah damai?”
Vinze melihat langit yang mulai sore berkata “Bagaimana kalau anda sekalian ikut kami kembali ke perkemahan dulu? Disana kami akan menceritakan semuanya yang telah terjadi. Hari sudah mulai gelap dan rasanya tidak sopan menjelaskan sambil berdiri.” Mereka semua berjalan ke perkemahan. Reia berjalan berdampingan dengan Raxion sambil memeluk tangannya, sedikitnya Raxion merasakan perasaan aneh ketika menatap Reia. Dalam hati dia berkata ‘Aneh… perasaan ini berbeda dengan perasaan sebelumnya. Padahal kalau Magda atau Irene memegang tanganku tidak ada perasaan ini, rasanya dari dada ini ada sesuatu meluap yang ingin keluar.’
Ketika hari mulai gelap mereka sampai pada perkemahan Bellato, semuanya memperhatikan mereka karena tamu yang datang bertambah banyak. Raxion menemui Horad dan menjelaskan siapa yang datang dan untuk apa. Kemudian mereka berkumpul ditengah perkemahan mengelilingi perapian. Vinze duduk disamping kanan Miriam disalah satu batang kayu, sedangkan Raxion duduk dibatang kayu lainnya. Reia dengan inisiatifnya langsung duduk disamping Raxion, melihat itu Magda memilih duduk disamping kiri Miriam. Jaroocce duduk berhadapan dengan Raxion, sedangkan anggota United Force lainnya memilih berdiri dibelakangnya. Horad sendiri duduk berhadapan dengan Vinze. Bellato-Bellato yang lain berdiri mengelilingi mereka karena ingin tahu apa yang mereka bicarakan.
Raxion menjelaskan semua perihal yang terjadi di Novus, mulai dari Arcadia yang mereka temukan sampai tentang Ozma. Jaroocce mendengar semuanya dengan seksama, setelah selesai dia bertanya “Jadi sekarang ini Arcadia yang memegang kekuasaan di Novus?” Raxion mengangguk menjawab “Meski sebenarnya dibilang memegang kekuasaan rasanya kurang tepat, tapi bisa dibilang seperti itulah.” Reia mengucek-ngucek matanya sambil menguap, karena tidak tahan lagi akhirnya dia memilih tidur dipangkuan Raxion. Miriam melihat hal itu dan memandang ke Magda, dia tahu sebenarnya Magda ada hati dengan Raxion tapi bagaimanapun yang bersangkutan sepertinya tidak menyadarinya. Magda hanya tersenyum melihat Miriam. Vinze bertanya pada Jaroocce “Tuan Jaroocce…” “Panggil saja Jaroocce, tidak perlu formalitas.” Selanya. Vinze mengangguk, sekali lagi dia berbicara “Jaroocce, sebenarnya siapa Reia? Dan kemana anda selama ini? Raxion bilang kalau kalian sempat hilang bukan?”
Jaroocce memandang api yang menari-nari didepannya, dia mulai bercerita “Ini kejadian sekitar 8 tahun lalu, ketika kami sedang berburu di Ether di sekitar ladang Lemon. Seperti yang kalian ketahui kalau di Ether banyak bangkai pesawat, diantaranya kami menemukan sebuah pesawat luar angkasa yang masih bisa dibilang bagus. Kami masuk kedalam untuk melihat-lihat dan Curse Angel mencoba memeriksanya. Dari pemeriksaaan diketahui kalau pesawat itu masih bisa diperbaiki, jadi kamipun mulai melakukan perbaikan secara diam-diam. Bagian-bagian yang kurang kami ambil dari bangkai pesawat lain dan kami menambahkan lambang United Force di badan pesawat. Pesawat ini unik, karena tangki bahan bakarnya bisa melakukan pengisian sendiri dengan mengambil beberapa zat yang disekitarnya Selang sekitar 3 tahun, akhirnya perbaikannya selesai dan kami memutuskan mengelilingi luar angkasa. Karena bermaksud pergi diam-diam, kami sama sekali tidak memberitahu tentang hal ini pada anggota lain.”
Setelah jeda sebentar Jaroocce melanjutkan “Kami senang berkelana dari satu planet ke planet lain dan melihat banyak hal. Hingga suatu hari Jenoshiel yang iseng melihat-lihat peta galaksi menemukan sebuah galaksi tua yang bernama Bima Sakti. Kami tahu kalau planet Bumi ada di galaksi itu jadi kami memutuskan untuk mencoba melihatnya. Ketika sampai di tata surya galaksi tersebut, kami terkejut dengan pemandangan yang mengerikan. Semua planet hancur, sama sekali tidak ada lagi planet yang utuh. Matahari mulai bersinar dengan redup, dan beberapa pecahan planet mulai kehilangan warnanya. Kami menemukan pecahan planet Bumi, yang katanya dulu berwarna biru. Planet itu sekarang besarnya hanya tinggal lebih kurang ½, dan warnanyapun mulai pucat. Kami memutuskan untuk mendarat diplanet itu untuk melihat-lihat, karena katanya leluhur Accretia dulunya adalah manusia Bumi. Kami mendarat disebuah pulau panjang yang menurut peta di pesawat namanya pulau Jawa, kota kami mendarat kalau tidak salah bernama Parakan. Kotanya hancur dan masih ada sisa-sisa radiasi nuklir dan gelombang elektromagnetik, tidak ada tanda-tanda kehidupan sama sekali. Ketika sedang memeriksa sebuah gedung yang memiliki logo berbentuk kipas dan terdapat huruf-huruf N,E,O LordOfStreker melihat ada reaksi kehidupan discanner. Kami segera menuju ke pulau yang disebut Jepang dan mendarat disebuah tempat yang jauh dari kota. Disana kami menemukan sebuah gedung penelitian, menurut pesawat tanda kehidupan itu berasal dari bawah gedung itu.”
“Gedung penelitian? Apa yang diteliti?” Tanya Vinze. Jaroocce menggeleng melanjutkan “Kami mencoba memeriksa isi gedung itu untuk menemukan petunjuk, tapi sama sekali tidak ada sesuatu yang bisa dijadikan acuan. Selain itu kami juga tidak mengerti tulisan manusia. LordOfStreker menemukan sebuah tangga menuju ke ruang bawah tanah, jadi kamipun mencoba kebawah. Dibawah kami sampai disebuah ruangan aneh, ruangan itu sedikit berantakan dan terdapat sebuah kapsul. Anehnya ruangan itu tetap terang, padahal ruangan atasnya sudah tidak ada sumber cahaya buatan, bahkan listrikpun tidak ada. Kami menduga kalau ruangan itu memiliki cadangan listrik tersendiri yang besar. Ketika sedang memeriksa kapsul itu, mendadak tutupnya terbuka dan keluar seorang gadis didalamnya. Dia memperkenalkan diri Reia dan mengatakan kalau dia adalah objek ESP buatan.”
Miriam nampak kaget berkata “Jadi maksud anda Reia sudah tidur dalam kapsul itu selama berabad-abad?” Jaroocce mengiyakan lalu dia melanjutkan “Sepertinya dia mengalami tidur dingin (Cold Sleep), terlebih tempatnya jauh dibawah tanah jadinya dia selamat dari kehancuran Bumi. Reia juga bilang kalau sudah menjadi takdirnya kami menemukan dia, karena kamilah yang akan membawa dia mencari Valenth, orang yang ingin ditemuinya. Karena itulah kami bermaksud melindunginnya sampai dia menemukan orang yang dimaksud. Tapi aku tidak menyangka kalau Valenth itu adalah Accretia, yaitu kamu” Jaroocce menunjuk ke Raxion, semua orang juga ikut memandangnya. Raxion menatap Jaroocce berkata “Namaku kan bukan Valenth, tapi Raxion.” Pada saat itu Reia bergeliat sedikit, karena mengira dia akan bangun semua melihatnya tapi dia masih tidur dengan nyenyak. Jaroocce menatapnya berkata “Wajahnya benar-benar nampak bahagia ketika tidur dipangkuanmu, padahal selama ini meski tidur di pesawat dia sama sekali tidak bersekspresi seperti itu.”
Raxion segera mengalihkan topik berkata “Daripada itu ada yang bikin aku penasaran, anda bilang kalau dia punya kekuatan spesial selain itu tampaknya anda juga khawatir kalau dia diincar. Sebenarnya ada apa?” Jaroocce melanjutkan lagi “Sebenarnya aku juga tidak begitu mengerti, dia bilang kalau ESP itu adalah manusia yang memiliki kekuatan yang lebih, tapi dia itu bukan ESP murni melainkan buatan. Meski begitu dia memiliki beberapa kekuatan unik, misalnya dia bisa menerka kalau ada orang yang datang, dia juga bisa membaca pikiran orang. Selain itu dia juga yang menuntun kami mencarimu, dan juga sepertinya dia bisa mengubah energi. Kalian juga sudah merasakan kekuatannya bukan? Ketika dia bernyanyi kita yang mendengarkan hanyut dalam nyanyiannya dan langsung merasa tenang.” Vinze bertanya “Jadi anda khawatir kalau salah satu dari kami akan membawa dia untuk diteliti keuatannya dan menjadi semacam senjata baru untuk perang?” Jaroocce mengangguk berkata “Itu salah satunya. Sebenarnya ketika kami bermaksud membawa dia muncul satu pasukan yang aneh, pemimpin pasukan itu meminta kami menyerahkan Reia karena kekuatannya berbahaya bagi mereka. Terang saja kami menolaknya dan terpaksa kami bertempur melawan dia hingga…”
Ketika sampai disana bukan hanya Jaroocce, semua anggota United Force lain juga nampak berduka akan sesuatu. Jaroocce menggeleng sedikit melanjutkan “Pokoknya kami berhasil kabur dan membawa Reia mengelilingi galaksi, hingga akhirnya mereka berhasil menembak pesawat kami dan membuat kami terpaksa mendarat disini. Kami curiga cepat atau lambat mereka mungkin akan muncul lagi.”
Hening yang panjang mengakhiri cerita Jaroocce, Vinze mulai memecahkan keheningan berkata “Bagaimana kalau besok kita kembali kekoloni? Kita bisa mencari Master Arcadia” Miriam melihat Vinze dengan heran, lalu diapun sadar apa maksud Vinze dan mengangguk setuju. Jaroocce melihat mereka tidak mengerti bertanya “Untuk apa mencari mereka?” Miriam menjelaskan “Sebenarnya salah satu Master Arcadia, Master Ashlan adalah adik Kaisar Accretia. Jadi mungkin dia tahu sesuatu tentang Reia dan para pengejar itu.” Shociku dan yang lainnya berbisik-bisik, sedangkan Jaroocce nampak berpikir. Akhirnya dia berkata “Baiklah sedikit informasi juga bisa membantu kita, daripada hanya duduk menunggu musuh datang.” Horad yang sedari tadi diam mendengarkan berkata “Kalau begitu kalian istirahatlah dulu, kalian bisa berangkat besok pagi.”
Anna nampak cemas berkata “Wah…wah…wah… kita ada kesulitan nih.” Axel menatapnya heran bertanya “Kesulitan apa?” Anna menjelaskan sambil menghelakan nafas kecil “Tenda kitakan kecil, sudah tidak muat nih untuk masuk 7 orang lagi.” Mendengar itu semuanya berkeringat, Jaroocce menolak dengan halus “Anda tidak perlu repot-repot nyonya, kami istirahat diluar saja tidak apa-apa kok.” Anna menepuk tangannya dengan riang berkata “Kalau begitu biar saya ambil selimut dulu yah.” Dia melangkah ke tenda dengan riang, Miriam berbisik pada Magda “Ibunya Irene menarik yah.” Magda tersenyum berkata “Dia memang selalu ceria.”
Raxion nampak kebingungan dengan Reia yang tidur di pangkuannya, Magda tersenyum berkata padanya “Biar kugendong dia ketenda kami, malam ini akan dingin dan dia bisa kedinginan kalau tidak diselimuti.” Raxion berkata “Maaf merepotkan.” Selama tinggal diperkemahan, Magda tidur 1 tenda dengan Axel dan keluarganya, sedangkan Raxion beristirahat di tenda bengkel milik Axel dengan alasan dia tidak ingin merepotkan keluarganya. Setelah Magda membawa pergi Reia, Horad menawarkan sebuah tenda kecil untuk tempat tidur Vinze dan Miriam. Dalam hatinya Miriam senang karena bisa tidur satu tenda dengan Vinze, Vinzepun nampak senang meski tidak terlukis diwajahnya.
Raxion memeriksa Spadona miliknya, karena beradu dengan perisai Jaroocce sekarang mata pisaunya sedikit rusak. Melihat itu Jaroocce minta maaf berkata “Maaf, karena aku pedangmu jadi seperti itu. Biar kuganti dengan salah satu pedangku.” Raxion menggeleng berkata “Tidak apa-apa, pedangnya masih bisa dipakai. Ini pedang pemberian pelatihku dan rasanya sayang untuk diganti.” Vinze mendekatinya berkata “Kebetulan sekali, nanti dikoloni akan kuperkenalkan Specialist yang hebat. Dia pasti bisa memperbaikinya.” Raxion menyimpan pedangnya berkata “Terima kasih.” Tiba-tiba dia teringat sesuatu dan berbalik bertanya pada Jaroocce “Ngomong-ngomong, kenapa kalian bisa mengerti bahasa Bellato dan Cora? Terlebih lagi Reia juga mengerti bahasa kita, padahal bahasa manusiakan berbeda.” Jaroocce menjelaskan “Kalau kami sih karena kami sudah memiliki Talk Jade sejak dulu, tapi kalau Reia aku tidak tahu. Mungkin karena kekuatannya.”
Hari yang panjang berakhir, merekapun beristirahat karena besoknya masih ada perjalanan lain lagi.
CHAPTER 4 END.
Next Chapter > Read Chapter 5:
https://www.pejuangnovus.com/rhapsody-chapter-5/
Previous Chapter > Read Chapter 3:
https://www.pejuangnovus.com/rhapsody-chapter-3/
List of Last Rhapsody Chapter:
https://www.pejuangnovus.com/rhapsody-chapter-list/