Scions of Novus
Penulis: Randh13th
Jam 1.30 pagi buta
Jauh ke utara,
Brood telah tiba tanpa terdeteksi siapapun. Dengan hati-hati, ia memilih bagian bercadas sebagai tempat persembunyiannya. Begitu aman, Hidden Soldier itu segera mengontak atasannya,
“Break, Bravo Leader! Di sini Tango, ganti!”
Sebuah balasan datang dari komunikator, “Tango, di sini Bravo Leader! Lapor segera…”
Brood melapor, “Bravo Leader, aku tiba di bagian dari sarang para pemberontak yang tidak terawasi. Aku sangat yakin koordinat ini aman, ganti!”
Balasan datang, “Tetap pada posisimu, Tango! Kami segera datang, ganti!” Ketika Hidden Soldier itu mematikan komunikator, suara berdengung terdengar pelan. Dalam sekejap mata, Divisi Baja ke-4 muncul di depannya.
“Sebaiknya, Anda beritahu kapan teleport ke sini, Kolonel…” komentar Brood sarkastis.
Novem menjawab, “Maaf, ini usul Mayor. Ia tidak suka membuang waktu…” Tanpa mengindahkan mereka, Zephyrus langsung menanyai serdadu muda tersebut,
“Bagaimana?”
“Sarang ini kokoh sekali! Mereka sepertinya menggunakan teknologi siluman kita untuk membuat kamuflase pada pemukiman mereka. Tidak hanya itu, mereka juga memiliki pendeteksi magic. Mungkin hanya Infiltrator (Penyusup) yang dapat masuk…” kata Brood menjelaskan,
“Hebat!” gerutu Vernitz, “Sebaiknya kita mengirim…” Tatapan tajam Novem segera menghentikan ocehan Letnan tersebut. Zephyr melangkah 4anic4h celah batu, untuk melihat pemukiman tersebut secara keseluruhan,
“Pintar, tetapi pertahanan semacam ini akan jatuh pada serangan langsung…”
Novem mengusulkan, “Kita bisa menggunakan MAU Catapult kita untuk membombardir mereka…” Tetapi Spiritualist veteran itu menggelengkan kepala,
“Tidak, terlalu beresiko! Aku yakin bangsa lain juga menunggu kesempatan yang sama. Pertanyaannya…siapa yang akan memulai?”
-#-
Sementara di arah Timur,
Penthesilea dan Atalanta berhasil melacak jejak para pemberontak hingga mereka tiba di sebuah karang berbentuk gapura. Sang pemanah melapor kepada Almasyr,
“Jejak mereka berakhir di sini…aku yakin mereka ada di balik karang ini,”
Volturi langsung berkomentar, “Kalau begitu, mengapa kita tidak terus?”
Almasyr mencegah, “Jangan, terlalu berbahaya! Kita tidak tahu berapa banyak mereka disana…”
“Kita bisa menggunakan penglihatan Pendeta Teiresias untuk melihat apa yang berada di balik karang itu.” Usul Alcyone. Semuanya berpaling pada Dark Priest wanita yang berujar,
“Dengan kehendak DECEM, aku akan berusaha…”
-#-
Di pemukiman pemberontak Cora,
Dalam waktu teramat singkat, Clytemnestra mempelajari Light Force yang terlarang di bawah tuntunan Titania. Pemberontak Cora itu menyeletuk,
“Wah, aku belum pernah melihat seseorang belajar Force secepat kamu…tidak dalam semasa hidupku,”
Gadis Cora itu menyombong, “Itu bakatku…semua Keluarga Ladenus memilikinya…”
Titania hanya tertawa, “Sepertinya kamu besar mulut juga…namun aku memperingatkanmu untuk tidak memperlihatkan apa yang kau pelajari barusan kepada siapapun, termasuk keluargamu…”
“Mengapa?” tanya Cly. Saat itu, nada suara wanita Cora yang lebih tua menjadi serius,
“Kau lebih tahu…dahulu kala kita berada di bawah Kekaisaran Bellato hingga penggunaan Dark Force. Sejak itu nenek moyang kita melarang penggunaan Light Force. Untuk memastikan itu, mereka membentuk para Black Knight yang bertugas menangkap dan menganiyaya para bidah. Hubungan darahmu tidak berarti apa-apa bagi para 4anic4h itu,”
Cly bertanya lagi, “Lalu mengapa kau mengajarkan hal-hal ini padaku?”
Titania mengetuk dahi gadis itu, “Sebab tidak ada yang tinggal terus dalam kegelapan…aku dulunya berpikir seperti nenek moyang kita. Tetapi setelah pembelotanku, mataku terbuka…menguasai Dark dan Light Force sama seperti menguasai salah satu dari mereka. Kuncinya adalah menjaga harmonitas keduanya…aku percaya DECEM menyetujui hal itu…”
Untuk sesaat, Cly merasa dirinya telah melakukan hal yang tidak termaafkan, ia berkata,
“Kamu ingin aku percaya dusta tersebut…”
Wanita pemberontak itu menukas, “Gadis tolol, kau akan belajar lebih banyak lagi…” Kemudian Erzebet datang; wajahnya nampak kurang senang,
“Ya, ada apa Erzebet?”
Pembunuh serial itu melaporkan, “Sepertinya Nobuseri menghendaki Ranger Bellato itu dibawa ke Balai Pertemuan…”
“Apa tanggapan Maeve?”
“Dia membawa pemuda itu…”
Titania hanya menyeringai saja, “Sepertinya menarik…aku harus melihatnya!” Lalu ia berpaling pada gadis Spiritualist itu,
“Apa kamu mau ikut bersamaku? Sepertinya mereka akan menginterogasi temanmu…”
“Dia bukan temanku…” cibir Cly.
Titania menyahut, “Terserah. Kau juga tidak rugi, bila menontonnya…” Maka Cly mengikuti mereka dengan terpaksa.
-#-
Di tempat Pemberontak Bellato,
Ketika Maeve dan Ranskye hendak pergi, mereka tidak mengajak Maya. Hal ini membuat Chandra itu bertanya,
“Bagaimana denganku?” Pemberontak wanita itu berkata,
“Tunggulah di sini dan jadilah gadis yang manis…” Setelah berkata demikian, Maeve menggamit lengan Ran dan pergi keluar. Ketika pintu menutup, Maya hanya bisa menghentakkan kakinya dengan marah.
-#-
Jam 02.40 pagi
Di luar pemukiman,
Gungnir mengirim pasukannya agak jauh, sementara dia menginstruksikan Shadx13,
CONTOH KESADARAN UNIT:
“Unit x13, aku perintahkan kau untuk memasukkan locator IR ke dalam pemukiman itu,” katanya menjelaskan, “Para pemberontak menggunakan teknologi Siluman, Maka, locator ini dapat menunjukkan lokasi mereka. Begitu ditemukan, Phalanx Brutez66 akan membuat mereka keluar. Hal ini jelas?”
“Jelas, Pemimpin!” Phantom Shadow itu menerima locator tersebut dan segera menuju ke pemukiman. Tanpa diduga-duga, Exvion muncul dan menyatakan keberatannya,
“Pemimpin, menurutku rencana Anda sangat beresiko. Ada kemungkinan 60% itu akan mengkompromikan objektif kita…”
Sang Destroyer menukas, “Resikonya tidak sebesar dibandingkan mengirim pasukan kita langsung! Pertanyaannya…apakah kau bersamaku atau melawanku, Unit E47?” Ilmuwan cyborg itu memutuskan untuk tidak meneruskan hal tersebut dan meninggalkan Gungnir sendiri.
-#-
Jam 03.00 pagi,
Di dalam Balai Pertemuan,
Nobuseri dan kelompoknya, termasuk Smiley telah menunggu di dalam. Mereka juga membawa Zero yang berada dalam keadaan tidak berdaya. Di lain pihak, Titania dan pengiringnya datang bersama Erzebet dan Clytemnestra. Para pemberontak Cora mengambil tempat duduk mereka. Tak lama kemudian, Maeve datang bersama Ranskye dan Calico Jack. Tanpa peringatan, pemimpin pemberontak Accretia berjalan menuju ranger muda itu, yang kemudian diperingatkan oleh Maeve,
“Hati-hati, Nobuseri! Anak muda ini masih dibawah perlindunganku…” Calico Jack segera mengambil posisi diantara mereka dengan senjata siap. Para Accretia pemberontak juga menyiagakan senjata mereka,
“Aku harap kamu tidak membuat resiko pertumpahan darah hanya karena bocah itu, Maeve!” ujar Nobuseri, “Kalau begitu, minta dia untuk masuk ke dalam database unit ini atau paling tidak, perintahkan dia! Jika dia menolak, aku akan memasukkan unit ini ke dalam tempat peleburan…”
Pemimpin pemberontak Cora menyeletuk, “Apakah kau begitu terburu-buru untuk menemukan informasi tentang ledakan itu, Nobuseri?” Cyborg tersebut membalas dengan suara rusak,
“Itu bukan urusanmu, Titania! Jangan ikut campur dalam urusan ini!”
Titania membalas, “Apapun dengan teknologi bukan urusanku…” Kemudian semua mata berpaling 4anic4h Ranskye yang hanya bisa menelan ludah. Maeve memberi aba-aba untuk bicara. Akhirnya ia berkata,
“Baiklah, aku akan mengambil informasi tersebut dari database Zero…tapi lepaskanlah dia!”
Nobuseri menimpali, “Kau hanya punya waktu 3 jam untuk melakukannya!” Dengan berat hati, Ranger muda itu melangkah 4anic4h Accretia yang terikat dan tidak berdaya. Peluh mengalir di dahinya, ia berbisik,
Zero, apa yang telah mereka lakukan padamu?
-#-
Jam 08.00 pagi
Pemukiman mulai hidup kembali, meskipun keadaan tegang di Balai Pertemuan. Pasar-pasar dipenuhi para pembeli yang antusias. Mereka sangat sibuk sehingga tidak memperhatikan adanya penyusup di antara mereka.
Shadx13 berhasil menyusup ke dalam pemukiman, meskipun dijaga ketat. Ia menggunakan kode yang tidak terpakai, dimana para interrogator Kekaisaran berhasil mendapatkannya dari para pemberontak yang tertangkap. Begitu didalam, databasenya segera menganalisa celah tersebut. Tetapi ia tidak punya waktu. Ia sedang menjalankan misi. Cepat-cepat, ia masuk ke dalam pasar dan berkeliling tanpa menarik perhatian. Saat itu pula ia memasukkan IR locator ke dalam sebuah keranjang dan langsung menghilang bagaikan hantu…
-#-
Jam 08.40
Di atas atmosfir Novus,
Kapal angkasa Freedom masih mengorbit di sisi gelap Novus untuk menghindari pendeteksian. Mereka bersiap untuk menjemput tim di bawah. Tiba-tiba alarm berbunyi.
“Ada apa? Lapor ke anjungan segera!” tanya Kapten kapal.
Jurumudi melapor, “Kapten, radar kita menangkap sesuatu keluar dari Hyperspace di atas Novus!” Kemudian layar monitor menunjukkan angkasa yang terdistorsi dan keluar sebuah kapal penjelajah dari hyperspace. Kapten, jurumudi dan awak kapal menjadi pucat begitu mengenali kapal tersebut.
“Itu milik…Accretia! Apa yang mereka lakukan di sini?” Tidak butuh waktu lama untuk menyadari apa yang terjadi. Kapten berpaling pada salah satu operatornya,
“Hubungi tim di daratan melalui pesan berkode! Katakan, kapal penjelajah Kekaisaran berada di atas mereka!”
Operator itu mengiyakan, “Baik, Kapten!”
-#-
Sepuluh menit yang lalu,
Penjaga pemberontak sedang mengawasi keadaan sekitarnya dari menara mereka. Tiba-tiba seorang Bellato memanggil rekan Accretianya,
“AIM GX-6, sensorku menangkap sesuatu…”
Cyborg itu menanggapi, “Benar, sensorku juga melaporkan hal yang sama…ada ping yang ganjil didalam pemukiman!” Pemberontak Cora diantara mereka berkata,
“Aku akan mengirim patrol kita untuk memeriksa seluruh pemukiman ini! Kalian berdua cari sumber ping tersebut, sementara aku melapor kepada Pemimpin kita!”
“Ya, Pak!” Dengan segera, kelompok itu bergerak menuju pasar.
-#-
Lima menit kemudian,
Nobuseri sedang memperhatikan Ranskye, ketika berita itu datang, Maeve melihat hal itu dan bertanya,
“Ada apa?”
Cyborg itu menjawab, “Hanya gangguan kecil…tidak usah dibesar-besarkan!” Pemberontak Bellato itupun tidak bertanya lagi.
-#-
Jam 09.00 pagi.
Kembali ke pos pengintaian Bellato,
Zephyrus masih menatap pemukiman yang tidak terlihat itu, sementara yang lain menunggu. Tak lama kemudian, Novem datang,
“Apa yang Mayor pikirkan?” tanyanya. Wizard veteran itu menjawab sekenanya,
“Masa lalu…aku berpikir kapan perang sialan ini berakhir…”
Wanita berambut merah jambu itu tertawa, “Aku tidak pernah menduga kau menjadi sentimental. Kita telah berperang sejak nenek moyang kita mulai…” Ketika ia berpaling, Zephyr melihat luka pada wajahnya. Hal itu menyakitkannya. Menyadari hal itu, Mental Smith wanita itu bertanya,
“Apa?”
“Lukamu…” Zephyr menjawab, “…itu mengingatkanku pada…”
“Itu cerita lama, Mayor.” potong Novem, “Tolong, jangan ingatkan aku lagi…”
“Sejak kecelakaan itu…aku berpikir jika dia…” tekur Zephyr.
Novem langsung membuang wajahnya, “Kau masih memikirkan dia rupanya…” Sebelum Spiritualist itu sempat menjawab, Vernitz berlari menuju mereka dan berkata,
“Mayor! Kolonel! Kita menerima pesan berkode dari ‘Freedom’! Ada kapal penjelajah Accretia di atas planet ini dan kapal itu memosisikan diri di atas pemukiman ini!”
“Apa katamu?” teriak Zephyr dan Novem serentak
-#-
Jam 09.30 pagi,
Di dalam pemukiman para pemberontak,
Para pemberontak telah membongkar habis setiap sudut untuk menemukan sumber ping misterius. Mereka tidak melewatkan setiap tempat hingga memasuki pasar. Bellato yang membawa sensor segera mengikuti alatnya sampai kepada keranjang-keranjang. Ia memanggil
“AIM GX-6, bantu aku!” Rekan Accretia yang dipanggil datang dan segera membalikkan setiap keranjang yang ditemui. Lalu cyborg itu mengambil sesuatu dari isi sebuah keranjang dan membawanya,
Pemberontak Bellato berteriak, “IR locator!” Ia langsung berpaling kepada orang terdekat,
“Beritahu para pemimpin, bahwa persembunyian kita telah ditemukan!” Tanpa membuang waktu, suruhan itu segera menuju Balai Pertemuan.
-#-
Jam 09.50 pagi
Di dalam kapal penjelajah Brutez
Sebuah drone melaporkan, “Pemimpin, kita telah menemukan sinyal itu. Sinyal itu datang dari koordinat 76, 64, 89, barat daya!” Mercenary itu memainkan jari-jarinya sebelum ia memberi perintah,
“Mulai menembak pada perintahku!” Dengan langsung, seluruh persenjataan di kapal angkasa itu mulai mengisi, tinggal menunggu perintah.
Komputer Kapal menginformasikan, Siap untuk pengeboman dari orbit!
Brutez memberi perintah dengan suara yang dingin, “Tembak!” Maka kapal tersebut mulai memuntahkan serangannya pada sasaran yang dituju…
-#-
Di lain pihak,
Mendadak, Teiresias menjerit histeris sehingga mengejutkan yang lain. Alcyone, Atalanta dan Penthesilea cepat-cepat menenangkannya,
Khawatir, Almasyr segera menuju mereka dan bertanya,
“Ada apa, Pendeta? Apa yang kau lihat dalam penglihatanmu?”
“Aku melihat darah…kekacauan…api…kematian…di balik karang ini. Kita harus pergi dari sini!” Katanya dengan serak. Lalu Volturi berkata,
“Lihat ke atas!” Semuanya berpaling ke langit dan melihat kilauan-kilauan yang menuju ke arah bukit batu tersebut.
“Demi DECEM…” desis Petarung muda itu. Ia segera memperingatkan, “Kita harus berlindung!” Begitu mereka pergi, ledakan beruntun menggoncangkan seluruh bukit batu.
-#-
Jam 09.55 pagi
Kembali ke pemukiman,
AIM GX-6 masih memegang IR locator itu, ketika langit di atasnya tiba-tiba menjadi cerah…tembakan itu langsung mengenai targetnya. Pertama-tama, medan pelindung masih bertahan. Perlahan tapi pasti, medan itupun roboh di bawah gencarnya pengeboman dan serangan tersebut menghantam sasarannya, termasuk Accretia yang malang. Ledakan berikutnya yang lebih keras mengakibatkan kebakaran dimana-mana. Kekacauan merajalela. Semuanya panik. Api melahap apa saja di depannya dengan cepat. Situasinya tidak terkendali.
-#-
Jam 10.00 pagi
Di dalam Balai Pertemuan,
Semuanya masih memperhatikan Ranskye yang meretas ke dalam database Zero ketika pelapor itu datang. Ia hendak berkata,
“Pemimpin, kita…” Saat yang sama, sebuah ledakan keras mengguncang seluruh pemukiman.
-#-
Di lain tempat,
Para Accretia memandangi kobaran api tanpa perasaan apapun, termasuk Gungnir.
“Sensorku mendeteksi medan siluman telah hilang akibat pengeboman. Masih ada jeda 5 jam sebelum benar-benar hilang. Ini mungkin menghambat bala bantuan dari Brutez untuk mendarat…” lapor Exvion.
“Tapi ini cukup bagi kita untuk masuk…Accretia, siapkan senjata kalian!”
CHAPTER 11 END.
Next Chapter > Read Chapter 12:
https://www.pejuangnovus.com/scions-chapter-12/
Previous Chapter > Read Chapter 10:
https://www.pejuangnovus.com/scions-chapter-10/
List of Scions of Novus Chapter:
https://www.pejuangnovus.com/scions-chapter-list