Scions of Novus
Penulis: Randh13th
Sementara itu di perimeter,
Gruud dan Invictus hanya menemukan tubuh Shadx13 dan cyborg lainnya dalam keadaan tidak utuh. Dementor Accretia itu berujar,
“Para Cora! Mereka akan membayar mahal untuk ini…” Invictus menimpali,
“Mereka telah membuat diri mereka sebagai musuh Kekaisaran. Kita segera kembali ke…” Sebelum Gladius tersebut melanjutkan, tiba-tiba terdengarlah teriakan perang dan sesosok tubuh kecil melompat dengan sebuah palu dalam posisi membunuh. Gruud mencoba menembak, namun penyerang tersebut sangat tangkas. Ia merusak Roburite Shooter milik Accretia tersebut. Invictus menarik gadanya dan mengayunkan senjata tersebut ke arahnya. Namun lawannya segera memblok serangan tersebut dengan sebuah tameng. Ketika mereka mengambil jarak, nampak bahwa penyerang mereka adalah seorang Bellato. Sebelum Invictus melanjutkan, Gruud menahannya,
“Triarii harus kembali ke perkemahan! Unit x76 akan menangani orang kate ini,” Invictus kurang setuju,
“Itu bukan pilihan strategis, Unit x76! Bersama kita…”
Dementor Accretia itu melanjutkan,” Aku dapat menanganinya! Pemimpin lebih membutuhkan Triarii daripada Unit x76!” Tidak mampu melawan logika, Gladius tersebut meninggalkan mereka berdua.
“Kau baru saja membuang kesempatan terbaik untuk menang! Tak ada yang akan menolongmu sekarang…” ejek Armbold. Gruud menatap balik,
“Sepertinya kau tidak mengerti gentingnya situasimu…itu suatu kesalahan!” ujarnya.
Bellato itu membalas, “Kau hanyalah Ranger dan aku baru saja merusak senjatamu…”
Gruud menjawab balik, “Koreksi, aku bukan Ranger kelas tunggal…sebagai informasimu, aku adalah Kelas Silang!” Gruud segera menarik kampak perang raksasa dari tasnya, yang membuat Armbold jengkel. Cyborg itu melanjutkan,
“Sebelum menjadi Ranger, dulunya aku adalah petarung. Kau terlalu meremehkan lawanmu…”
Shield Miller Bellato hanya menjilat bibirnya sebagai antisipasi,
“Itu tidak akan membuat perbedaan; kau akan mati segera!” Mata tunggal Gruud bernyala mencurigakan,
“Kita lihat saja ,Bellato
-#-
Di suatu tempat yang jauh,
Teiresias berdiri di suatu puncak karang, mengamati apa yang terjadi di bawah. Meskipun ia tidak dapat melihat dengan normal, ia dapat melihat dengan ‘mata hati’. Ia juga dapat merasakan emosi yang bergejolak di dalam mereka yang bertarung.
-#-
Kembali ke perkemahan,
Selagi mereka saling berhadapan, komandan Accretia bertanya,
“Aku bertanya padamu, unit pengkhianat…mengapa kau menolong Bellato dan Cora melarikan diri? Apakah kau berkhianat terhadap Kekaisaran?”
Zero menjawab, “Aku mengikuti perintah bahwa kehormatan harus ditegakkan, meskipun bertentangan dengan doktrin kita! Bahkan para musuh pantas mendapat kehormatan…”
Bising yang mendengung keluar dari Gungnir, selagi ia berkata, “Kau salah, Unit 0x! Bajingan Bellato itu telah mengacaukan databasemu! Letakkan senjatamu dan ikut kami kembali ke HQ; kami akan memperbaiki programmu!”
Cyborg yang telah ‘diterangi’ membalas, “Justru sebaliknya, Centurion. Aku menemukan bahwa kita telah mengikuti interpretasi yang salah mengenai kehormatan! Kepatuhan tidak membatasi kehormatan…” Mendengar itu, Gungnir menghentakkan kakinya dengan keras,
“Sudah cukup, pengkhianat! Aku sudah cukup mendengarmu! Kau berbicara seperti Pemberontak! Ini tugasku untuk menghancurkanmu!”
Tidak takut, Zero menyahut, “Tujuanmu adalah mengambil databaseku dengan utuh. Jika kau menghancurkanku, kau akan gagal dalam misimu!”
Gungnir hanya mengayunkan Beam Spear-nya, “Itu dapat diatur, setelah aku menghancurkan tubuhmu dan membiarkan databasemu utuh!” Tiba-tiba, cyborg tersebut menyerang dengan boosternya ke arah Zero. Gladius pemberontak itu juga langsung menerjang. Begitu mereka bertabrakan,
CLAAAANG! Assaulter Accretia berusaha menusukkan senjatanya, namun dapat diblok oleh lawannya dengan Soul Returnee Dual Blades. Cyborg berzirah gelap itu menebas tiga kali ke depan. Gungnir memutar tombaknya guna menangkis serangan tersebut. Zero mengeluarkan buffnya,
“Tebasan Maut!” Tidak mau kalah, pemimpin Accretia itu melakukan hal serupa,
“Tebasan Maut!”
CRAAACK! DHUARR! Bumi bergoncang keras, mengirimkan gelombang batu-batu cadas ke arah masing-masing dan…saling bertabrakan bagaikan ombak. Walau demikian, kedua robot itu masih bertarung dengan sengit. Sang Centurion masih ngotot menusukkan tombaknya. Untuk melawannya, Gladius segera menyalakan semua buff fisiknya untuk membuat serangannya lebih kuat. Ia melompat dan mengirimkan tebasan menyilang kepada lawannya. Destroyer tersebut dipaksa untuk bertahan, sementara damage kian menumpuk.
CONTOH KESADARAN UNIT:
PERINGATAN!
DAMAGE: 5%
HP: 83%;FP: 143%;SP:335%
Analisa Pertempuran: Musuh sangat gigih…
Keuntungan: Level Unit 0x rendah (Lv.32)
Di lain pihak, Zero juga mempunyai masalah yang sama:
CONTOH KESADARAN UNIT:
PERINGATAN!
DAMAGE: 45%
HP: 83%;FP: 143%;SP:335%
Analisa Pertempuran: Buruk…
Keuntungan: Level Unit TII sangat tinggi (Lv.49)
Ketika cyborg itu menebas lagi, , Gungnir memblok serangan yang datang, dan…
“Koyak! (Mangle)” Destroyer itu memutar dan mengayunkan tombaknya bagaikan kesetanan, sehingga mencederai Zero lebih jauh lagi. Gladius tersebut mengalami kesulitan untuk mempertahankan diri dari serangan ganas tersebut. Dalam prosesnya, serangan tersebut telah memotong HPnya dengan parah. Pukulan terakhir melemparkan cyborg tersebut sangat jauh. Walau terseret beberapa langkah, Zero masih mampu bertahan.
CONTOH KESADARAN UNIT:
PERINGATAN!
DAMAGE: 55%
HP: 63%;FP: 113%;SP:295%
Armor Gauge: 78%
Zero memandang lawannya yang tidak apa-apa. Gungnir mengejek,
“Tidak mungkin kau melampauiku, pengkhianat! Kau mungkin Lv.32, tetapi aku Lv.49!”
” harus menunggu hasil akhir…” balas Gladius Accretia tersebut.
“Tidak perlu, hasil akhir telah diputuskan…kau mati!” Maka Destroyer siap bergerak untuk membunuh…
-###-
Di lain pihak,
Clytemnestra mencoba meninggalkan perkemahan, tetapi Ran menghentikannya,
“Apa yang kau pikirkan, Ran?” teriaknya, “Kita harus lari…”
Bellato muda itu berkata, “Tidak, kau pergi dulu…aku akan tinggal untuk membantu Zero!”
“Apa kau gila?” protes Cly, “Kaleng rongsokan itu tidak dapat ditolong!”
“Tidakkah kau lihat?” kata ranger muda itu, “Zero telah mengorbankan dirinya untuk menolong kita! Ia bahkan mengkhianati rekan-rekannya! Dia melakukannya sebagai teman! Cly, pergilah!” Sebelum pergi, Ran mencium Spiritualist Cora tersebut tepat di bibirnya. Tindakan tersebut membuat gadis tersebut tersipu malu. Tanpa berkata apa-apa, ia meninggalkannya termenung,
Seorang Bellato…mencium…bibirku…mengapa…aku…tidak…merasa…terhina? Aku seharusnya marah…mengapa…aku…tidak…mampu…berkata…sepatah…kata? Oh, Ran…inikah…cinta yang kurasakan?
-###-
Kembali ke pertarungan lain,
Zero telah berusaha keras, tetapi ia bukanlah tandingan Gungnir. Kemampuan Destroyer tersebut melebihinya dalam kekuatan maupun pengalaman. Zirah barunya mulai compang-camping; bahkan percikan api keluar dari rekahan-rekahan.
CONTOH KESADARAN UNIT:
PERINGATAN!
DAMAGE: 45%
HP: 53%;FP: 113%;SP:295%
Armor Gauge: 88%
HP turun!
Gladius tersebut kembali menyerang, namun lawannya mengayunkan Beam Spear untuk menghempas serangan tersebut. Akibatnya, Zero kehilangan keseimbangan.
“Koyak!” Serangan ganas lainnya datang, dan kali ini, pertahanan Zero bobol ketika tombak tersebut menancap di zirahnya. Cyborg raksasa itu akhirnya jatuh, dan lawannya siap untuk mengirimkan serangn mematikan seraya berteriak,
“Matilah, pengkhianat!” Tiba-tiba sebuah ledakan pada helm mencegah Gungnir lebih lanjut. Pemimpin Accretia itu berpaling dan melihat Ranskye memegang Soul Returnee Bow. Ranger muda itu memperingatkan,
“Menjauhlah dari Zero, kau monster!” Destroyer tersebut tertegun sementara. Lalu Zero berpaling kepada Ran dan berkata,
“Ranskye seharusnya tidak kembali…Ranskye harus menyelamatkan diri!”
“Dan meninggalkanmu seperti seorang pengecut? Tidak!” ujar Ranskye, “Kau telah menunjukkan bagaimana berdiri teguh untuk kehormatan. Sekarang aku akan menunjukkan kepadamu bahwa seorang Bellato tidak pernah meninggalkan rekannya sendirian! Apapun yang terjadi!” Accretia tersebut hanya mendegung,
“Tidak logis…tapi dapat diterima!” Untuk sesaat, mereka saling menatap sampai Ran berkata,
“Unit 0x! Mari kita saling membantu!”
Zero menanggapi, “Diizinkan…walaupun ada 99% kemungkinan bahwa kita berdua tidak akan selamat.” Tak lama kemudian, Gungnir berkata,
“Bodoh, itu harus kukatakan! Kau dapat menyelamatkan dirimu, Bellato! Tetapi kau membuangnya. Sekarang tidak ada yang akan menyelamatkanmu dan unit pengkhianat ini dari amarahku!”
“Lakukan yang terburuk, Accretia! Aku, Ranskye siap dengan segala konsekuensinya!”
“Jadilah demikan!” Kembali Destroyer tersebut melaju dengan boosternya. Ranger itu segera menarik busurnya dan melepaskan,
“Double Shot!” Tembakan ganda segera mengenai sasarannya. Namun Gungnir mengacuhkan serangan tersebut. Saat yang sama, Zero berlari menerjang ke arah Destroyer Accretia tersebut.
KRAASH! Kedua cyborg itu bertubrukan keras, namun Zero terpental karena HP rendahnya.
CONTOH KESADARAN UNIT:
PERINGATAN!
DAMAGE: 55%
HP: 43%;FP: 113%;SP:295%
Armor Gauge: 90%
HP turun!
Ambil potion HP (2)
Zero segera mengisi HPnya kembali, tetapi hanya sebagian kecil dari HP normalnya.
“0X! Awas!” Peringatan Ranskye datang pada saat Gungnir hendak menikam cyborg tersebut. Cyborg pemberontak itu berguling dari tusukan-tusukan mematikan. Ranger Bellato itu tersu menembakkan panahnya, tetapi tidak berguna sebab Destroyer Accretia itu tetap mengacuhkannya hingga…
“Electric Ball!” Sebuah bola bermuatan listrik menghantam Gungnir tepat di dada dan membuat cyborg tersebut terpelanting jatuh. Pemuda Bellato dan cyborg Accretia berpaling dan melihat…Clytemnestra di belakang mereka. Ia memegang Soul Returnee Staff.
Melihat tatapan mereka, ia berkata ketus, “Apa? Membiarkan kalian berdua bersenang-senang?”
“Kukira kau tidak akan kembali…” sahut Ranskye.
Zero menambahkan, “Unit 0x…mengucapkan terima kasih untuk bantuan Clytemnestra…”
Spiritualist Cora itu menukas, “Aah, simpan terima kasihmu nanti saja! Beri tahu aku bagaimana menjatuhkan makhluk besi itu?” Lalu Ranger muda itu berujar,
“Accretia ini lebih tinggi levelnya dari kita bertiga. Cara satu-satunya untuk mengalahkannya adalah menggunakan umpan dan menahannya…”
“Ide bagus,” celetuk Cly, “Siapa yang akan menjadi umpan?” Ran terdiam beberapa saat, hingga ia berkata,
“Aku! Aku akan menahan cyborg itu selama aku bisa, sementara kau dan Zero menyerangnya!”
“Itu bunuh diri namanya! Kau tidak akan bertahan untuk sedetik!” protes Cly.
Ran mendesah, “Aku harus melakukannya, karena itu adalah ideku dan tanggung jawabku untuk menjalankannya…” Sementara mereka berdebat, Zero tengah menganalisa,
CONTOH KESADARAN UNIT:
Menganalisa situasi…
SASARAN: Centurion Accretia Kelas Destroyer, Gungnir TII
Pengidentifikasian…
Kesempatan untuk selamat: 0,01%
Kesempatan Rencana Ranskye: 2%
Kesempatan Ranskye dan Clytemnestra Selamat: 99%
Opsi:
Lalu Zero berkata, “Ranskye, biarkan Unit 0x menjadi umpan…” Bellato muda itu terkejut mendengarnya,
“Tunggu, Zero…kau rusak parah. Tidak mungkin kau bertahan melawannya…”
Zero menyahut, “Ya, tetapi aku akan bertahan lebih lama daripada kau…aku akan menahan Centurio TII sebisa mungkin, sementara kau dan Clytemnestra menyerang. Ada alasan lain…Ranskye sangat penting bagi Clytemnestra, maka kau tidak boleh mati…” Ranger muda itu berpaling pada spiritualist wanita, sementara yang ditatap hanya menghindar. Tanpa pilihan lain, Ran berkata,
“Baiklah, Unit 0x…lakukan apa yang kau inginkan,” ia melanjutkan, “Aku minta satu hal padamu…jangan mati!”
Accretia itu menjawab, “Itu masih harus kita lihat…” Ia berpaling kepada Destroyer Accretia tersebut.
-###-
Sementara itu,
Zephyr langsung menghadapi Brutez66. Menyadari besarnya bahaya yang ditimbulkan cyborg itu, wizard (penyihir) Bellato itu langsung membuka serangan,
“Flame Arrow (Panah Api)!” Sebuah panah api yang besar meluncur kepada sasarannya. Mercenary itu hanya berdiri membisu.
CONTOH KESADARAN UNIT:
Analisa…
Serangan Force Berbasis Api
Elemental Force…AKTIFKAN
Excel Charger…AKTIFKAN
Cyborg berzirah merah itu menyilangkan kedua tangannya untuk menerima serangan. Saat yang hampir bersamaan, kobaran api yang ganas itu menggoncang tubuh besinya hingga api tersebut mati. Accretia tersebut berdiri tegak tanpa cedera. Zephyr hanya merengut, tetapi ia sudah menduga hal tersebut. Lalu ia merapal Effective Use dan bersiap untuk serangan terkuatnya,
“Mirror Swarm! (Kerumunan Cermin)” Mendadak, benda-benda berbentuk segi empat yang membara mengepung Brutez dan menghujaninya dengan badai api yang ganas. Namun serangan tersebut tidak mencederainya. Zirah merahnya bertambah merah akibat suhu yang ekstrim. Ia mengejek,
“Hanya segini saja yang kau bisa, Bellato? Menyedihkan!” Mendadak, salah satu lengannya membeku.
“Aku baru saja ‘melembutkan’mu! Frost Nova-ku akan menahanmu di sana, sementara aku menggunakan Dulling (Menumpulkan), Offensive Cancellation dan Dismantle padamu! Ketika kobaran api padam, digantikan dengan suhu yang membekukan, lapisan es tipis terbentuk pada tubuh Mercenary Accretia tersebut.
“Debuf, pintar sekali!” komentar Brutez. Lalu Wizard Bellato itu berteriak,
“Ini saatnya untuk serius! Blaze Lance! (Tombak Api)” Sebuah tombak api raksasa terlempar ke arah Accretia tersebut dan meledak dengan hebat sehingga Zephyr harus menutup matanya.
Selagi api masih berderak, tidak terlihat tanda-tanda dari Brutez. Wizard tersebut tidak percaya bahwa Accretia itu dapat jatuh begitu mudahnya. Kekhawatirannya terjawab.
Brutez66 berjalan dengan tenangnya di antara kobaran api. Zirahnya berasap dan terkena bekas bakaran. Selain itu, ia tidak apa-apa. Makhluk itu berkata,
“Permainan sudah selesai! Kini giliranku!” Tanpa peringatan, Mercenary itu langsung menerjang ke arah lawannya. Zephyr segera menggunakan Sage Force untuk mengisi FP-nya dan lari menyambut lawannya dengan ayunan tongkatnya.
“Force Impact!” Sebuah ledakan lain menggoncangkan perkemahan tersebut.
-###-
Gungnir melihat mereka bertiga, namun mengacuhkan mereka sebagai ancaman
CONTOH KESADARAN UNIT:
Analisa Situasi…
Mengenali jejas energy…
Target Primer: Accretia Gladius
Hasil: Zero0x
Pangkat: Triarii
Status: Pemberontak
HP rendah
Target Sekunder: Ranger Bellato
Status:Penting
Level rendah
Target Tertier: Spiritualist Cora
Status: Penting
Level rendah
PERHITUNGAN: 100% kemenangan
Cyborg itu mengejek, “Bodoh! Kalian tidak akan menang melawanku, meskipun kalian bertiga menyerangku serentak! Aku akan hancurkan unit yang tersesat itu, dan kemudian menangkap kalian berdua…Kaisar akan menghadiahiku dengan banyak CP dan emas!” Ran dan Cly jengkel mendengar bualan Accretia tersebut, namun Zero mencegah mereka,
“Jangan! Centurio sedang menantang kalian! Kalian harus focus pada rencana, sementara aku akan menerima serangannya!” Dengan terpincang-pincang, Gladius tersebut melangkah menuju lawannya untuk terakhir kalinya.
“Ini kesempatan terakhir, Unit 0x! Bergabunglah denganku atau mati secara memalukan!” seru Gungnir.
Zero membalas, “Aku merasa terhormat untuk menerima seranganku dan melindungi rekan-rekanku! Aku takkan berbalik lagi!”
“Kalau begitu matilah!” seru Destroyer Accretia itu. Kedua cyborg itu segera mengeluarkan buff mereka hingga batasnya. Gungnir segera mengeluarkan:
CONTOH KESADARAN UNIT:
Situasi tempur…
Accuracy…AKTIFKAN
Wild Rage…AKTIFKAN
Extending…AKTIFKAN
Capacity Engine…AKTIFKAN
Limit Gauge…AKTIFKAN
Tidak mau kalah, Zero juga mengaktifkan buff fisiknya, walau FPnya nyaris habis.
CONTOH KESADARAN UNIT:
Situasi tempur…
Accuracy…AKTIFKAN
Wild Rage…AKTIFKAN
Extending…AKTIFKAN
Aid Stretching…AKTIFKAN
Rapid Logic…AKTIFKAN
PERINGATAN!
DAMAGE: 85%
HP: 33%;FP: 43%;SP:105%
Armor Gauge: 48%
HP turun!
Ambil potion HP (2)
Ambil potion MP (2)
Gungnir kembali mengejek, “Menyedihkan, kau mau menantangku dengan kondisi demikian?” Kali ini Zero tidak membalas. Dengan kecepatan penuh, Destroyer tersebut menerjang kencang seraya mengarahkan Beam Spearnya pada lawannya. Di sisi sebaliknya, Gladius itu menyilangkan senjatanya untuk mengantisipasi serangan. Ketika jarak mereka saling mendekat, mereka saling menyerang dengan ganasnya. Zero mengayunkan kedua pedangnya, tetapi Gungnirlah yang berhasil menusukkan tombaknya pada sasarannya!
CRANG! CRANG! CRANG! JREEBB!
“Zero! Tidak!” teriak Ran kencang. Cly hanya bisa menutup mulutnya,
Pertama, Gungnir merasa bahwa misinya terpenuhi. Tetapi alangkah terkejutnya dia ketika menemukan Zero selamat. Tidak hanya itu, cyborg itu membiarkan dirinya tertusuk sementara ia mengunci kedua lengan Gungnir. Destroyer itu mencoba menarik tombaknya, tetapi tidak mau. Tombak tersebut terjepit di dada Zero.
Zero berteriak, “Ranskye! Clytemnestra! SEKARANG SAATNYA!” Seperti tiba-tiba terbangun, Ranger Bellato itu menghujani kedua Accretia yang terjebak dengan hujan panah listrik. Clytemnestra mengangkat tangannya, dan berseru,
“Prism Beam!” Sebuah serangan api menghantam Gungnir dan menggoncang tubuh besinya. Ia mulai memutar serangan Forcenya secara kontinyu. Berkat ajaran Titania, gadis Cora itu mampu mengakses Light Force untuk menambah FP-nya. Dengan Approaching dan Light Effective Use, serangan sihirnya memiliki daya hancur sangat hebat, apalagi setelah ditambah Soul Returnee Staff.
-###-
Pada pertempuran lain,
ExvionE47 menelusuri bagian lain dari perkemahan. Bellato yang satu ini gesit; ia harus kagum padanya. Suatu bukti lain dari kegigihannya adalah kemampuannya meloloskan diri dari sensornya. Ilmuwan Accretia itu telah meningkatkan sensornya, tetapi tak ada hasil. Namun, Exvion yakin bahwa Bellato itu masih di sekitar sini. Bila teknologi tidak bekerja, ia harus beralih kepada…perang urat syaraf.
-###-
Novem menyelinap di balik tumpukan peti dan sela-sela perkemahan. Ia akui bahwa ia belum pernah melihat jenis Accretia ini. Yang ini nampaknya…berbeda. Ia takkan meremehkannya; melakukanya hanya membuatnya mendapatkan luka lain. Tiba-tiba suara berisik terdengar, dan Mental Smith wanita itu langsung mengokang senapannya.
Tanda bahaya palsu! Ujarnya seraya menarik nafas. Tak lama kemudian, sebuah suara memanggil,
“Bellato, aku tahu kau masih di sini…kenapa kau tidak tunjukkan dirimu?” Novem menggeremetakkan giginya; ia tidak menduga kaleng rongsokan yang satu ini punya nyali untuk memanggilnya. Tidak ada jawaban sementara Ilmuwan Accretia itu melanjutkan,
“Terserah kamu…teman-temanmu tidak punya banyak waktu karena Gungnir dan Brutez akan menghabisi mereka! Mengapa kita tidak mengobrol saja?” Tetap tidak ada jawaban, dan kemudian Exvion berkata,
“Terserah. Sekarang, beritahu aku Bellato. Bagaimana rasanya menjadi seorang wanita?”
Huh? Apa yang kaleng rongsokan ini ocehkan? Tanya Novem dalam hatinya. Accretia itu melanjutkan,
“Ayolah! Beritahu aku lebih lanjut dalam hal itu…aku kira para Cora dan Bellato sangat beruntung memiliki perbedaan itu. Kami, para Accretia tidak mengenal hal tersebut. Tidak ada perbedaan diantara unit masing-masing kecuali fungsi; semuanya seragam. Maka, aku mendedikasikan diriku untuk mempelajari perbedaan tersebut…”
Novem menggeram, Kaleng rongsongan yang satu ini sinting! Aku tak mengerti apa yang dia ocehkan.
-###-
Exvion tidak memperhatikan adanya perubahan di sekitarnya, namun ia yakin rencananya akan berhasil. Ia melanjutkan,
“Jadi apa yang kau pikirkan tentang cinta? Apakah itu didorong hanya dengan emosi atau hormon? Apa yang kau rasakan ketika jenis jender berbeda memegangmu? Cinta atau nafsu?”
Novem mulai naik pitam. Ia merasa dihina sebagai wanita. Accretia ini bertanya segalanya seakan-akan ia adalah tikus percobaannya. Ia bertambah marah ketika Ilmuwan berzirah putih itu berujar,
“Atau kau tidak pernah merasakan cinta sama sekali? Mengapa? Karena wajahmu yang rusak? Karena itu, orang yang mencintaimu meninggalkanmu? Sayang sekali…” Kesabaran Novem telah habis!
Sudah cukup! Aku akan remukkan kaleng besi yang menghina itu menjadi rongsokan! Ia melompat di hadapan ExvionE47 yang…mengarahkan peluncur granatnya. Ia sempat berkomentar,
“Sialan…”
-###-
Menghadapi serangan bertubi-tubi, Gungnir merasakan bahaya,
CONTOH KESADARAN UNIT:
Serangan berbasis Force…tak dapat dielakkan
PERINGATAN!
DAMAGE: 85%
HP: 83%;FP: 103%;SP:195%
Armor Gauge: 48%
HP turun!
Ambil potion HP (2)
Ia sempat bergumam, “Mengapa…mustahil…bagaimana…aku…petarung…terbaik…Kekaisaran
…dapat…dikalahkan oleh…lawan-lawan…level…rendah…mengapa? Gadis…itu…level…12…tetapi…serangan…nya…seperti…level…50…mengapa?”
Dengan usaha keras untuk menyelamatkan diri, Destroyer itu menarik senjatanya dari cengkeraman Zero. Ia berhasil menyentak Beam Spear itu keluar dari tubuh Gladius tersebut, sehingga merobek tubuh Zero berkeping-keping. Namun Zero menolak untuk shut down dini. Dengan sisa HP dan FP terakhir, ia mengangkat Soul Returnee Dual Blades-nya dan…
“Sabetan Mematikan!” Ia mengirimkan tebasan menyilang pada Centurio Accretia tersebut…
CONTOH KESADARAN UNIT:
PERINGATAN!
DAMAGE: 95%
HP: 43%;FP: 103%;SP:195%
Armor Gauge: 28%
HP turun!
Shield Battery…TIDAK BERFUNGSI
Percikan-percikan listrik keluar dari zirah Gungnir yang retak dengan tumpahan oli, dan kemudian zirah itupun meledak. Kedua cyborg tersebut jatuh ke tanah. Ranskye menjerit,
“Zero! TIDAAK!” Sementara ia menuju Accretia yang terjatuh, Clytemnestra menuju ke arah berbeda. Ia mengejar Destroyer yang sudah tidak berdaya lagi. Dengan wajah marah, ia berteriak,
“Ini untuk teman-temanku yang gugur! Vain Fall!”
CRASH! Sebuah batu besar menimpa Gungnir dengan keras, menambah kerusakannya.
“Ini untuk DECEM! Ice Beam!” lanjut Cly. Kemudian tombak-tombak es membombardir sasarannya. Accretia itu tidak sanggup untuk membela dirinya dari serangan Force. Tetapi itu tidak selesai.
“Ini untuk Ranskye! Air Splinter!” Aliran udara yang tajam segera menebas tubuh besi cyborg itu berulang-ulang. Pada saat itu, Gungnir telah rusak berat dan berjalan sempoyongan. Ia memandang pada gadis Cora itu. Ia tidak melihat adanya belas kasihan di kedua matanya.
Dengan sesenggukan, Cly berseru,
“Dan ini…untuk Zero! Electric Bolt!” Untuk pukulan terakhir, sebuah kilatan listrik keluar dari Clytemnestra dan…menghajar Accretia yang telah rusak berat itu dengan keras. Databasenya langsung terbakar…
CONTOH KESADARAN UNIT:
PERINGATAN!
DAMAGE: 105%
HP: 3%;FP: 103%;SP:195%
Armor Gauge: 0%
HP habis!
SHUTDOWN DILAKUKAN
Sebelum kegelapan menerimanya, Gungnir bertanya untuk terakhir kalinya,
“Mengapa?” Pikirannya berakhir ketika tubuhnya jatuh berkeping-keping ke tanah.
-###-
Ranskye berlari menuju Zero dan…menemukan bahwa tubuh cyborg tersebut telah hancur lebur dan tidak bisa diperbaiki lagi. Tidak hanya itu, cyborg tersebut mengalami kerusakan pada sumber tenaganya. Meskipun demikian, ia masih berjalan dengan baterai cadangan dan databasenya masih utuh. Clytemnestra yang datang kemudian, tidak dapat menahan keterkejutannya.
“Oh, Ran!” ucapnya. Dengan perlahan, Ranger muda itu berjongkok dan bertanya,
“Zero, apakah kau masih mendengarku? Zero?”
-###-
Zero0x berpaling ke arah suara tersebut,
CONTOH KESADARAN UNIT:
PERINGATAN!
DAMAGE: 98%
HP: 13%;FP: 13%;SP:105%
Armor Gauge: 98%
HP habis!
FP rendah!
Baterai jalan!
TIDAK DAPAT MENGUNDUH PROSEDUR PERTEMPURAN
TIDAK DAPAT MEMASTIKAN TARGET
“Ranskye…Clytemnestra…” panggilnya dengan suara patah-patah, “Bagaimana…keadaan…
kalian?”
Ranskye menjawab, “Kami baik-baik saja, Zero! Kita menang…kita berhasil!”
“Jadi…kalian…selamat…” balas Accretia itu, “Misiku…terlaksana…”
Pemuda Bellato itu mengangguk, “Ya, misimu berhasil, dan dengan demikian aku melepaskanmu dari segala kewajiban. Unit 0x! Kau bebas sekarang…” Gladius Accretia itu tak menjawab; ia mengulurkan tangannya ke wajah Bellato tersebut dan mengusap air matanya. Cyborg itu berpaling kepada gadis Cora itu dan melihat ekspresi yang sama. Ia bertanya,
“Kalian…menangis…mengapa?” Ranger muda itu menjelaskan,
“Karena kita teman…kami menangis untukmu, Zero…” Zero berkata,
“Jangan…menangis…untukku…aku…hanya…mempertahankan…kehormatanku…”
Mendadak, Ranskye menyeletuk, “Meine Ehre heiβt Treue…”
Tidak mengerti, Cly bertanya, “Apa artinya?” Seraya menghapus air matanya, Bellato muda itu menggelengkan kepalanya,
“Aku tidak tahu…aku kebetulan ingat saja…”
Accretia itu menjelaskan, “Itu berasal dari bahasa Bumi kuno…artinya ‘kehormatanku adalah kesetiaan’…Unit 0x…akan…mengingat…kata…kata…tersebut…”
Ran melanjutkan, “Kau…Zero…kau telah menjadi teman yang setia bagi kita…hingga akhir. Aku tidak akan melupakanmu…” Cly menyahut,
“Kau mungkin Accretia…tetapi Clytemnestra akan mengingat ini selalu…” Zero menanggapi, “Sama…dengan…ku…akan…ada…beberapa…space…untuk…kalian…berdua…di dalam…databaseku…! Sekarang…pergilah…waktunya…singkat…” Saat bersamaan, muncullah portal-portal di sekeliling mereka. Dari portal-portal tersebut, keluarlah orang-orang Cora dan Bellato…Ran dan Cly memandang dengan was-was.
CHAPTER 15 END.
Next Chapter > Read Chapter 16:
https://www.pejuangnovus.com/scions-chapter-16/
Previous Chapter > Read Chapter 14:
https://www.pejuangnovus.com/scions-chapter-14/
List of Scions of Novus Chapter:
https://www.pejuangnovus.com/scions-chapter-list