Scions of Novus
Penulis: Randh13th
Pagi di Novus,
CONTOH KESADARAN UNIT:
Restarting…
Alihkan Sumber Tenaga…
0…20%…50%…70%…90%…100%Selesai!
Database Primer Ditemukan
Database Sekunder Ditemukan
Mengunduh Prosedur Pertempuran
Semua Sistem Diaktifkan…
Perlahan, gambar statis memenuhi lapang pandang Zero0X, yang kemudian menjadi jelas. Hal pertama yang dilihat cyborg itu adalah wajah seorang pemuda Bellato. Bila cyborg ini adalah manusia, pastilah ia terkejut atau terpana. Tetapi pertunjukan emosi seperti itu asing bagi para Accretia. Zero tetap memperhatikan orang cebol itu, sementara menganalisa situasi. Ketika Bellato itu berpaling ke arah lain, ia memperhatikan bahwa ia mempunyai teman…seorang Cora!
Tentukan sasaran…
Sasaran Primer: Bellato, jenis Ranger
Sasaran Sekunder: Cora, jenis pengguna Force
Tindakan: TINDAKAN KERAS…
“Jadi?” tanya Cly. Ia menjawab,
“Setelah berjam-jam membongkarnya, aku berhasil memperbaiki programnya. Secara jujur, aku belum pernah melihat program dan desain yang serumit itu…tapi setidaknya, itu mungkin cukup untuk mencegahnya menyerang kita,”
“Aku tidak suka kata-kata ‘mungkin'” kata gadis Cora itu sarkastik, “Sebab aku tidak bisa…” Spiritualist itu tidak mampu melanjutkan kata-katanya, dan menunjuk ke arah belakang Ran. Pemuda Bellato itu menoleh dan melihat…Accretia tersebut berdiri tegak di belakangnya.
CONTOH KESADARAN UNIT:
Tindakan: TINDAKAN KERAS…
Siapkan Persenjataan…
PERINGATAN! Database telah dirusak…
Instruksi yang telah diubah tidak dapat digunakan
Ganti setting…Jalankan program diagnostik
Scanning…
Meload setting baru…Reload instruksi baru…
Scanning…
Tindakan: LINDUNGI…
Zero0x menatap Ranskye dan Clytemnestra dengan bisu selagi CPUnya mengalami kesulitan untuk menerima instruksi baru hingga,
Kemudian ia bertanya, “Siapa yang harus kulindungi?” Ranger itu terkejut mendengar pertanyaan tersebut.
Tidak menerima konfirmasi, Zero mengulangi pertanyaannya,
“Siapa yang harus kulindungi? Jawab aku…”
Dengan memberanikan diri, Ran bertanya balik,
“Berapa nomor registermu, Unit?” Ia tahu dari Akademi dan intel bahwa tiap Accretia diberi nomor register.
Mendengar itu, Zero membalas, “Unit Zero0X, Petarung, sub-kelas Gladius…”
Ranskye bersorak kegirangan, “Yes, aku berhasil! Akulah orangnya!”
Tidak memahami kegirangan tersebut, Zero kembali mengulangi pertanyaannya,
“Anda tidak menjawab pertanyaanku…siapa yang harus kulindungi?”
Berdehem, Ranger muda itu berkata dengan tegas,
“Unit 0x, kau harus melindungi Ranskye dari Bellato dan Clytemnestra dari Cora dengan segala upaya! Mengerti?” CPU cyborg tersebut mendengung dan langsung merespon,
CONTOH KESADARAN UNIT:
Objektif baru diperoleh!
Tindakan: LINDUNGI RANSKYE DARI BELLATO DAN CLYTEMNESTRA DARI CORA DENGAN SEGALA UPAYA.
Scanning…
Cyborg itu membalas, “Dimengerti, Unit Zero0X akan melindungi Ranskye dari Bellato dan Clytemnestra dari Cora dengan segala upaya! Perintah diterima! Jelas dan laksanakan!” Puas dengan hasil kerjanya,
Ranskye berpaling kepada Spiritualist wanita itu dengan seringai besar, “Bagaimana menurutmu?”
Cly merengut, “Aku tidak terkesan sama sekali…aku lebih baik meledakkan rongsokan ini daripada membawanya bersama kita,”
Bellato muda itu membalas, “Ayolah, jangan menggerutu…sebaiknya kau cek potion HP dan MPmu dulu…” Celetukan tersebut membat, Clytemenestra terdiam. Si cebol itu benar; mereka berdua terbatas dalam potion. Meskipun mencarinya dari milik orang mati, semuanya belum cukup. Menolak untuk mengalah, dia menunjuk ke arah cyborg tersebut,
“Bagaimana dengan ini? Aku kira makhluk ini memakai potion lebih banyak daripada kita berdua digabungkan…membawanya merupakan kesalahan besar!”
Sementara mereka bertengkar, Zero0x mendengarkan mereka,
CONTOH KESADARAN UNIT:
Menganalisa pembicaraan
Subyek: Clytemnestra dari Cora
Menterjemahkan bahasa Cora…Analisa irama suara
Data: Kejengkelan mengenai konsumsi potion oleh Unit 0X
Analisa: a. Tidak mengetahui efisiensi Accretia
b. Meremehkan efisiensi Accretia
Respons Terbaik…
Sementara Ranskye dan Clytemnestra masih bertengkar, cyborg tersebut memanggil,
“Unit 0x minta izin untuk berbicara…”
Keduanya berpaling, dan kemudian ranger muda itu berkata,
“Izin diberikan, Unit 0x. Bicaralah!”
Accretia itu menjelaskan, “Semua Accretia dirancang untuk memakai potion MP dan HP seefisien mungkin. Pada situasi genting seperti ini, tubuh mekanisku dapat dimodifikasi untuk memakai potion setengah dari pemakaian asli mereka. Dengan demikian, aku tidak perlu menggunakan persediaan kalian…” Spiritualist muda itu hanya tercengang mendengarnya; ia tidak mengira bahwa cyborg tersebut dapat mengerti pembicaraan mereka.
Seraya membuang mukanya, ia berkata,
“Terserah kamu! Hanya jauhkan dia dariku!”
Sepeninggalnya, Ranskye berpaling pada Zero,
“Jangan khawatir. Kita akan terbiasa denganmu nanti. Santai saja…”
Petarung Accretia itu bertanya, “Apa maksud Anda dengan ‘santai saja’?”
“Er, lupakan saja!”
Pagi berikutnya,
Lokasi ledakan sekonyong-konyong hidup…dengan kedatangan para Accretia. Mereka segera memeriksa lokasi tersebut, mencari apapun yang mereka dapat temukan. Gungnir berdiri membatu dan menunggu siapa yang kembali pertama. Ketika Pengintai kembali, ia berkata,
CONTOH KESADARAN UNIT:
“Lapor!” Shadx13 melaporkan,
“Komandan, sensor pelacakku mendeteksi tiga pasang jejak kaki. Dipastikan bahwa salah satu pasangan jejak tersebut adalah milik petarung kita yang hilang!”
Assaulter itu bertanya, “Ke arah mana mereka pergi?” Phantom Shadow tersebut menunjuk ke arah timur.
Tanpa ditanya, ExvionE47 berkata, “Itu mengarah ke tanah tak bertuan…pos-pos Kekaisaran melaporkan bahwa para Pemberontak berkeliaran bebas disana,” Gungnir melirik kepada Spesialis yang beraksen aneh tersebut dengan kurang senang,
“Unit E47, kamu diizinkan untuk bicara bila aku memberi perintah kepadamu! Paham?” Cyborg berzirah putih tersebut hanya mengangkat bahunya.
Lalu sang Pemimpin berkata, “Kita akan mengikuti jejak tersebut, sementara Unit x13 membimbing kita. Begitu para korban yang selamat ditemukan, kita akan mengambil mereka dan kembali ke Kekaisaran secepatnya. Bila para Pemberontak menghalangi kita, lumatkan mereka hingga habis!” Nadanya tidak menunjukkan bahwa perintah tersebut dapat diperdebatkan,
“Pemimpin,” Walau demikian, Gruudx76 tetap berbicara, “Apa tidak sebaiknya kita menunggu bala bantuan begitu mereka ditemukan?”
Gungnir berpaling dan menatap Dementer tersebut dengan ketidak-senangan,
“Pertanyaan bodoh macam apa itu?” ujarnya.
Gruud menjelaskan, “Menurut programku, perintah tersebut akan menempatkan kita pada kesulitan. Para Pemberontak biasanya bergerak dalam jumlah besar. Sepertinya…” Gungnir menghentikan penjelasan lebih lanjut dengan tamparan keras yang membuat sang pembicara tertegun dengan diantara puing-puing. Bila itu manusia, cyborg tersebut akan menderita cedera kepala berat.
“Kita dibuat untuk melayani Kekaisaran! Keinginan Kekaisaran adalah keinginanku juga!” perintahnya. Tidak ada pertanyaan lebih lanjut lagi. Yang lain mengikuti pemimpin mereka persis dengan apa yang diperintahkan.
Jauh dari lokasi ledakan,
Ranskye, Clytemnestra dan Zero melanjutkan perjalanan mereka. Mereka melintasi dataran gersang menuju arah timur. Mereka semua diam dan tak berbicara. Sementara mereka berjalan, sinar matahari menyengat dataran di bawahnya.. Ran mengusap alisnya yang berkeringat, sementara Cly terlihat kurang sehat. Ia berpaling pada Accretia di sampingnya,
“Unit 0x, sebaiknya kita beristirahat sebentar.”
Cyborg itu bertanya, “Mengapa? Menurut perhitunganku, jarak kita dengan lokasi reruntuhan hanya 20 mil. Kita akan tiba di sana dalam 3 jam…”
“Ya,” jawab Ranger muda itu, “Tetapi kita sudah berjalan tanpa berhenti sedikitpun; lagipula aku dan Cly tidak memiliki stamina dan ketahanan sepertimu. Kita harus beristirahat.”
CONTOH KESADARAN UNIT:
Scanning…
Subyek Primer: Ranskye dari Bellato
Subyek Sekunder: Clytemnestra dari Cora
Detak jantung meningkat
Produksi keringat meningkat
Nafas meningkat
Kesimpulan: Keletihan akibat sengatan matahari
Tindakan: BERHENTI
“Dimengerti, kita akan berhenti,” Kemudian Zero0x menjauhkan diri dari mereka. Clytemnestra berujar,
“Aku punya perasaan tidak enak untuk ini…menurutku kamu belum sepenuhnya mengontrol makhluk ini,” Ranskye menukas,
“Ayolah, Zero0x tidak menunjukkan tanda-tanda yang mencurigakan sejauh ini…jangan jadi parno dong…”
Spiritualist itu menjawab, “Rasa takut itu penting, karena itu adalah naluri kita untuk bertahan. Cebol, aku sarankan kamu harus mengawasi ‘peliharaan’mu dengan ketat!”
“Aku akan melakukannya, jika kamu berhenti memanggilku Cebol!” Accretia itu hanya terdiam, selagi mereka berdebat.
Empat jam kemudian pada pagi hari,
“Aku mengaku salah,” kata Penthesilea, “Ada yang selamat…” Pemburu wanita itu dikelilingi oleh Almasyr, Alcyone dan seorang Spiritualist lain. Tidak seperti yang lain, kedua matanya ditutupi kain dan dia berambut hitam, yang tidak biasanya ditemukan pada para Cora. Mereka baru saja datang dari portal. Ksatria muda itu bertanya,
“Sudah kuduga…” ia terlihat penuh harapan, “Apakah menurutmu itu Clytemnestra?”
“Sayangnya, tidak! Jejak-jejak ini bercampur dengan jejak lain…ada yang datang sebelum kita!” Petarung itu menggeram,
“Makhluk-makhluk besi…” Penthesilea mengangguk, sebelum melanjutkan,
“Mereka kira-kira sekompi dan baru saja pergi kemarin, sebelum kita…sepertinya mereka menuju arah timur,”
Alcyone menyeletuk, “Mungkin Pendeta Teiresias dapat memberitahu kita melalui penglihatan sucinya…” Dark Priest berambut hitam itu berpaling pada mereka dan bersabda,
“Aku melihat tiga jiwa berjalan menuju timur…salah satu dari mereka sedang mencari sesuatu di sana. Itulah yang kulihat dalam penglihatanku,” Almasyr bertanya,
“Apakah Pendeta melihat Clytemnestra di antara mereka?” Teiresias tersenyum penuh misteri dan menjawab,
“Aku hanya tahu yang diperlihatkan padaku;selebihnya milik DECEM,” Pemburu wanita itu menggelengkan kepalanya, seraya menarik nafas,
“Aku tadinya berharap Anda dapat memberi petunjuk bagus…” ia berpaling pada Almasyr,
“Sekarang bagaimana? Pemimpin Quiane mengatakan kita datang ke sini untuk mengambil jenazah tunanganmu, ternyata dia selamat.” Spiritualist muda itu mengusulkan,
“Sebaiknya kita kembali ke Koloni…atau kita bisa menghadapi kemarahan Pemimpin…” Petarung itu tidak menjawab selagi pandangannya ke arah timur. Lalu ia berkata,
“Penthesilea, kuminta kamu lacak jejak-jejak itu, sementara kita kembali ke Koloni…aku akan memberitahu Pemimpin bahwa kamu sedang menjalankan misi pengintaian…” Pemburu wanita itu menyeringai,
“Senang mengetahui bahwa kamu tidak mudah menyerah!” Kemudian Teiresias membisikkan mantra Return Gate.
Bermil-mil jauhnya dari lokasi mereka,
Ransyke, Clytemnestra dan Zero berteduh di bawah batu karang yang menonjol di gurun. Seperti yang diharapkan, makanan mereka menipis dan potion HP/MP tidak akan memuaskan rasa lapar dan dahaga mereka. Tentu saja, sang Accretia tidak terkena dampaknya. Sebagai satu-satunya pemimpin, ranger Bellato harus membuat keputusan sulit yang ia katakan,
“Aku akan berburu…” Gadis Cora itu terpana mendengarnya,
“Maaf, apa tidak salah dengar? Kamu akan berburu? Apa yang kamu dapatkan sebagai makanan kita?” Ran menggaruk kepalanya,
“Entahlah, mungkin Flym, Lunker atau Stink Bug…”
Clytemnestra mengerutkan wajahnya, “Yekh, kamu makan makhluk-makhluk itu…aku lebih baik mati daripada memakannya,” Dengan jengkel, Bellato muda itu bertanya,
“Baiklah, Tuan Putri! Apa yang biasa kamu makan di planetmu?”
“Tumbuhan hijau, sayur-sayuran, kacang-kacangan dan apapun yang DECEM sediakan untuk anak-anaknya.” Mendengar itu, Ran tidak bisa menahan cekikikannya dan itu membuat kesal sang Spiritualist,
“Apa yang lucu dengan itu?” Pemuda Bellato itu merentangkan tangannya pada pemandangan sekitar mereka,
“Lihatlah, apakah kamu pikir tumbuh-tumbuhan tumbuh di tempat ini? Biasanya aku tidak makan makhluk seperti mereka. Lagipula, aku selalu memakan mereka sewaktu latihan di AB Bellato!” Lalu Clytemnestra berteriak melengking,
“Kamu ingin aku memakan mereka? Tidak! Aku takkan merendahkan diriku seperti kamu!” Ranskye menyahut kembali seraya mengambil busurnya,
“Baik, jangan minta bagianku kalau kamu lapar!” Beberapa langkah kemudian, gadis Cora itu memanggilnya kembali,
“Tunggu, bawa makhluk ini bersamamu! Aku tidak mau dekat-dekat dengannya!”
“Ayolah, Zero tidak akan menyakitimu! Aku sudah memprogramnya kembali…”
Cora itu berteriak kencang,
“Bawa itu denganmu, mengerti?”
“Terserah kamu saja!”
Zero memperhatikan pertengkaran mereka; cyborg tersebut tidak menaruh perhatian sedikitpun. Untuk seorang ahli strategi, ini dapat dimanfaatkan. Sayangnya, Zero bukanlah ahli strategi dan tak menyadari pentingnya hal tersebut. Begitu Ran memanggilnya, ia menanggapi,
“Apakah Anda ingin Unit 0x menyertai?” Ranger itu mengangguk. Accretia itu bangun dan mengikutinya, bahkan sempat mendengar omelannya.
“Perempuan! Cora atau Bellato, mereka sama saja! Senangnya menyuruh kita…” Kalimat tersebut mengusik database Zero dan segera mendorongnya untuk bertanya,
“Apa maksudnya ‘Menyuruh kita’?”
“Lupakan saja! Kalaupun aku menjelaskannya kepadamu, kamu takkan mengerti…”
CONTOH KESADARAN UNIT:
Kesimpulan: Hubungan antara spesies laki-laki dan perempuan adalah RUMIT
Tindakan Selanjutnya: Ditunda
Zero memutuskan itu tidak berguna untuk databasenya…hanya membuang beberapa gigabytes saja.
Beberapa jam berlalu,
Clytemnestra bangun dan tidak melihat siapapun. Sepertinya si cebol Bellato dan Accretia peliharaannya belum kembali. Mendadak, ia mendengar suara geraman. Perutnya memang lapar, namun tidak begitu keras. Sepertinya bunyi itu datang dari luar. Begitu keluar, ia terkejut melihat…batu karang tempatnya dikelilingi oleh segerombolan Splinter. Dulunya mereka makhluk liar yang berkeliling di Novus. Tetapi, para Herodian, Accretia, Bellato dan bahkan kaumnya menjadikan mereka kelinci percobaan sehingga mereka menjadi agresif. Sendiri, mereka dapat diatasi, tetapi mereka kuat dalam jumlah. Tidak hanya Brat, Splinter dewasa ikut bergabung. Yang membuat gadis Spiritualist itu ketakukan bukanlah mereka, melainkan pemimpin mereka…Splinter Rex. Makhluk Rex jarang ditemui, meskipun demikian tidak ada yang selamat untuk menceritakan apa yang terjadi. Tubuhnya lebih besar daripada Splinter biasa dan memiliki surai merah jambu di sekitar kepalanya. Matanya yang tajam menatap gadis Cora itu dengan lapar, diikuti oleh kelompoknya.
Splinter Rex memberi aba-aba untuk mendekati Cora yang ketakutan. Mereka mengitarinya, seraya menggeram and menjliat taring mereka untuk siap menyantap daging segar.
Clytemnestra menggigil ketakutan; dia tidak pernah menghadapi Splinter yang demikian banyaknya, apalagi Splinter Rex. Ia dapat mengusir yang kecil-kecil dengan MP yang rendah, tapi tidak yang besar. Pelan tapi pasti, binatang-binatang itu mendekatinya. Ia mengangkat tongkatnya dengan ketakutan, berpikir sihir apa yang ia gunakan.
“Pergi, binatang atau murka DECEM akan menimpamu!” gertaknya. Para Splinter menanggapi pepesan kosong tersebut dengan lolongan mereka dan tetap mendekatinya. Salah satu dari mereka meloncat untuk menerkamnya,
Menghadapi bahaya, Clytemnestra mengayunkan tongkatnya dan berteriak,
“APPROACHING!” Sekejap saja, aura kebiruan mengelilingi tubuhnya dan membuat Splinter yang lain waspada. Ia segera menyusul dengan spell yang lain,
“PRISM BEAM!” Sebuah sinar api muncul dari tangan kanannya dan menghantam Splinter Brat terdekat hingga hangus. Dalam sedetik, seluruh gerombolan menginginkan darahnya. Tetapi Spiritualist Cora tersebut tidak berhenti sampai disitu,
“FIRE PIERCE!” Area disekelilingnya segera ditelan kobaran api yang dahsyat dan sempat membunuh beberapa Splinter lagi. Ketika salah satu hendak menerkamnya, Cly cukup sigap untuk menembakkan Electric Ball ke arah sang pemangsa sehingga hangus. Gerombolan tersebut mulai menyerangnya dengan serentak,
Ia mengayunkan tongkatnya kembali seraya merapal spell,
“AIR SPLINTER!” Hembusan angin yang kuat mendorong binatang-binatang tersebut menjauh, tetapi tidak cukup untuk menghentikan mereka. Ia masih terdesak, entah berapa banyak mereka. Walau mahir untuk merapal Force Spell secara sambung-menyambung, Cly harus mengakui bahwa ia tidak mahir untuk merapal Spell dengan cepat seperti Caster. Lagipula, FPnya mulai turun. Sebelum mereka menyerang lagi, ia mengirim Spell Fetor yang membuat para penyerang tercekik. Hal itu terus berlangsung hingga ia tidak punya FP untuk spellnya. Bangkai Splinter Brat dan Splinter berhantaran dimana-mana, tetapi Splinter Rex tetap bergeming. Dengan teman-temannya yang tersisa, binatang raksasa itu mendekatinya. Keletihan, gadis Cora itu terjatuh ke tanah dan pasrah…
Sebelum ajalnya tiba, Clytemnestra tiba-tiba mendengar sebuah teriakan dan binatang-binatang buas itu berpaling ke arah lain. Dilihatnya Ranskye dan Zero kembali. Ranger Bellato itu menarik panahnya dan menembak para Splinter satu demi satu. Sementara sang Accretia menerjang yang lain untuk mengintimidasi mereka. Ketakutan, para Splinter yang tersisa kabur. Namun, Splinter Rex masih tetap gigih dan menatap Cora yang ketakutan itu. Ia menjerit,
“Jangan…pergi dariku! Pergi!” Binatang buas itu tak mempedulikan jeritannnya dan mulai menerkam…hingga suara raungan kesakitan terdengar. Gadis Cora itu membuka matanya dan melihat sebuah pisau lempar berukuran 14 inci menancap di tubuh Splinter Rex. Ia juga melihat Zero membawa satu set senjata tersebut.
Ranskye terpana ketika melihat Zero masih mempunyai senjata. Ia mengira bahwa ia sudah mengunci semua program pertahanannya, namun nampaknya cyborg itu masih menyembunyikan sesuatu. Tapi ini bukan waktunya untuk berdiskusi hal tersebut. Clytemnestra masih dalam bahaya; mereka harus mengusir Splinter Rex darinya. Ia menarik panah lain dan berbisik,
“DOUBLE SHOT!” Secepat kilat, dua panah mengenai sasarannya.
CONTOH KESADARAN UNIT:
Objektif: LINDUNGI RANSKYE DARI BELLATO DAN CLYTEMNESTRA DARI CORA DENGAN SEGALA UPAYA.
Zero melihat bahwa mereka terancam, untuk itu ia melakukan apa yang telah tertulis dalam databasenya. Senjata primer dan sekundernya tidak aktif. Bagi Petarung Accretia, adalah suatu keharusan untuk memiliki senjata cadangan dalam setiap kasus. Dengan cepat, cyborg itu mengambil pisau lempar dari kompartemen rahasia dan mengaktifkan Program Jarak Jauh. Ia melempar pisau-pisau tersebut lebih cepat daripada Ranger Bellato menembakkan panahnya. Tetapi itu tidak mengurungkan niat Splinter Rex untuk meninggalkan calon mangsanya. Ini mendorong Zero mengambil tindakan drastis! Ia segera merangkul binatang buas tersebut dan meninjunya. Splinter Rex tidak mau kalah; ia mencakar zirah Accretia dengan cakarnya yang setajam besi. Pertarungan epik antara binatang dan makhluk baja berlangsung sengit. Rex meraung lagi, sewaktu Ran menembak matanya dengan panah.
Saat yang sama, Zero memiting leher binatang buas tersebut dan mendorong semua mesinnya melewati batas. Cyborg tersebut memelintir leher Splinter Rex dengan kencang sehingga menghasilkan bunyi tulang patah, yang membuat Cly membuang wajahnya. Tak lama kemudian, binatang tersebut berhenti bergerak dan Accretia itu melepaskan bangkainya ke tanah.
Ran mendekati Spiritualist itu dan bertanya,
“Cly, apakah kau terluka?” Ia terkejut ketika gadis Cora itu menangis dan memeluknya dengan kencang. Ia sempat tidak bisa berkata apa-apa, sebelum akhirnya…
“Cly, tidak apa-apa! Kau selamat sekarang…” Menjauh sejenak, Clytemnestra menghapus air matanya.
“Kenapa lama sekali? Aku hampir mengira aku akan bertemu DECEM segera…” isaknya.
Ranger Bellato itu menjelaskan, “Kita berburu agak jauh dan menemukan beberapa Lunker, lalu Zero menginformasikan bahwa ia mendeteksi sesuatu di tempat kita. Makanya kami kembali secepatnya,” Cly berpaling ke arah Zero dan melihat Splinter Rex yang sudah mati itu.
Ia menatap cyborg tersebut dengan curiga, “Aku kira Ran telah memprogrammu, tetapi mengapa kau masih memiliki senjata rahasia?”
Zero mendengar pertanyaan tersebut,
CONTOH KESADARAN UNIT:
Menganalisa pembicaraan
Subyek: Clytemnestra dari Cora
Menterjemahkan bahasa Cora…Analisa irama suara
Data: Mencari tahu tentang senjata cadangan
Respons…
Accretia itu berpaling pada Ran, “Unit 0x minta izin untuk menjawab,”
Ran hanya mengangguk ketika cyborg itu angkat suara,
“Adalah suatu keharusan bagi para Petarung Accretia untuk memiliki senjata cadangan seperti pisau lempar. Kekaisaran mengharuskan setiap warganya untuk mahir dalam segala hal dan dapat berubah apabila diperlukan. Kami, para Accretia tidak dibatasi untuk mahir dalam satu senjata,”
Ran bertanya, “Kalau begitu, mengapa aku tidak menemukannya dalam programmu tadi?”
Zero menjelaskan kembali, “Mungkin, itu tersembunyi di dalam program lain. Aku sengaja mengaktifkannya karena situasi. Bila Ranskye ingin, aku akan mematikannya kembali,”
Ranger itu hanya mengangkat tangannya, “Jangan, itu tidak baik…mungkin kia akan membiarkanmu untuk memiliki senjatamu sekarang…namun senjata primer dan sekundermu akan tetap inaktif. Apakah kau paham, Unit 0x?”
“Dengan jelas!”
Clytemnestra langsung memprotes, “Kenapa sih kamu langsung setuju dengan kaleng ini? Bisa saja dia menusuk kita dari belakang…”
Ran menunjuk pada bangkai Splinter Rex, “Apakah kau pikir Zero0x akan mengkhianati kita setelah menolongmu dari kematian?”
Yang ditanya tidak menjawab, sementara matanya melirik ke arah cyborg tersebut.
Kemudian Ran menyeletuk, “Mungkin kau harus mengucapkan terima kasih pada Zero0x…”
Mendengar komentar itu, gadis Cora itu naik pitam,
“Omong kosong, makhluk ini tak mengerti ekspresi tersebut! Mengapa aku harus mengucapkan terima kasih padanya?” Mendadak, pemuda Belllato itu tertawa, sehingga Cly merasa jengkel,
“Apa yang lucu?” tanyanya.
“Bagaimana ya? Kau sudah mengatakannya…” ujar Ran, “Kamu bilang ‘Mengapa aku harus mengucapkan terima kasih…’ barusan,” Menyadari kekhilafannya, wajah Clytemnestra merah padam dan iapun pergi dengan marah.
Zero bertanya, “Ada yang salah dengan Clytemnestra?”
“Ah, biarkan saja! Zero, bantu aku memanggang Lunker…dan Splinter Rex ini sebagai bonus…”
Tengah malam kemudian,
Ranskye dan Clytemnestra tertidur lelap, walau berjauhan. Zero0x tidak merasa mengantuk selama baterainya berada dalam posisi standby. Lagipula ia sedang memperbaiki CPUnya,
CONTOH KESADARAN UNIT:
Scanning…20% data telah diperbaiki
…Konfigurasi Tempur telah diunduh
Cek persenjataan…
Senjata Primer : TIDAK AKTIF
Senjata Sekunder: TIDAK AKTIF
Senjata Cadangan: AKTIF
Cek…Senjata Cadangan: satu set pisau lempar 14 inci
Accretia tersebut mengawasi Bellato dan Cora yang tertidur. Bellato tersebut mampu mengubah programnya, tetapi tidak seluruhnya. Masih ada data yang tidak diubah seluruhnya,
Review Doktrin Accretia…
“Bangsa Cora dan Bellato adalah musuh Kekaisaran…”
Subyek Primer: Ranskye dari Bellato…MUSUH
Subyek Sekunder: Clytemnestra dari Cora…MUSUH
Cek ulang obyektif…
Objektif: LINDUNGI RANSKYE DARI BELLATO DAN CLYTEMNESTRA DARI CORA DENGAN SEGALA UPAYA.
…Sulit dipastikan
Tindakan: TUNGGU PEMULIHAN DATABASE
Dengan ini, cyborg tersebut memutuskan untuk masuk dalam mode Sleep dan menunggu hingga terang…untuk sementara, ia akan ikut dalam permainan ini.
Catatan: Pertarungan tangan kosong antara Accretia dan Splinter Rex hanya imajinasi semata. Bila diterapkan di game, sudah pasti langsung tewas…
CHAPTER 4 END.
Next Chapter > Read Chapter 5:
https://www.pejuangnovus.com/scions-chapter-5/
Previous Chapter > Read Chapter 3:
https://www.pejuangnovus.com/scions-chapter-3/
List of Scions of Novus Chapter:
https://www.pejuangnovus.com/scions-chapter-list